Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Leicester City terus mengalahkan semua ekspektasi pada awal musim ini. Kubu asuhan Claudio Ranieri itu bisa mengejar ketertinggalan 0-2 kontra Stoke pada akhir pekan lalu untuk menyelamatkan hasil 2-2. Menurut kiper Kasper Schmeichel, kunci keberhasilan mereka terlihat di cara bermain striker asal Jepang, Shinji Okazaki (29).
Sebelum hasil di Britannia ini, Leicester memutar balik ketertinggalan 0-2 kontra Aston Villa menjadi kemenangan 3-2 di King Power Stadium pada Minggu (13/9/2015).
Schmeichel mengatakan bahwa ia dan rekan-rekan tak mengenal kata menyerah. Menurutnya, mantan pelatih, Nigel Pearson, layak mendapat kredit untuk memperkenalkan semangat tersebut dan menambahkan bahwa Ranieri meneruskan kerja baik sang manajer.
Striker pekerja keras Okazaki dan Jamie Vardy pun ia sebut sebagai perwujudan etos kerja tersebut.
"Kami seharusnya kalah di Britannia tapi ini adalah bukti semangat dan karakter semua orang di klub," ujar Schmeichel kepada Leicester Mercury. "Pemain seperti Okazaki dan Vardy merupakan perwujudan dari semangat kerja kami. Seluruh tim bekerja keras untuk satu sama lain. Senang sekali menjadi bagian tim ini."
Berkat gol-gol Riyad Mahrez dan Vardy kontra Stoke, Leicester menjadi satu-satunya tim yang tak terkalahkan musim ini.
"Ini merupakan hasil kerja keras manajer sebelumnya yang membawa semangat ini, tapi manajer baru juga telah datang dan membenahi beberapa hal. Saya pikir kebanyakan faktor sukses kami musim ini datang dari mentalitas rekan-rekan," tutur sang penjaga gawang.
Okazaki sendiri langsung tampil lima kali menjadi starter di Premier League musim ini setelah datang dari Stuttgart. Gol yang ia cetak ke gawang West Ham pada pekan kedua merupakan bukti kengototan pemilik 93 caps bagi timnas Jepang tersebut dalam menyelesaikan peluang.
Leicester kini berdiri di peringkat keempat klasemen sementara dengan 12 poin dari enam laga. Terlebih, mereka mencetak 13 gol sejauh ini, terbanyak di Premier League bersama West Ham.