Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Menjelang laga kontra Crystal Palace, Sabtu (29/8), Manajer Chelsea, Jose Mourinho, mengungkapkan ada latihan khusus yang ia terapkan kepada anak asuhnya: pertahanan.
Hingga pekan ketiga EPL musim ini, London Biru telah menderita tujuh gol. Catatan tersebut tentu tidak membanggakan bagi tim yang mengakhiri EPL 2014/15 dengan rekor kebobolan paling sedikit (32 gol).
"Kami melakukan beberapa hal di sesi latihan. Kami bermain bertahan dengan sembilan pemain. Saya tidak melatih para bek, tapi semua pemain di tim. Anda tidak dapat menyalahkan bek saja ketika kebobolan, tapi tim," kata Mou seperti dilansir situs klub..
Keseriusan Mourinho membenahi pertahanan demi Palace adalah keputusan bijak. Tim berjulukkan Si Elang ini mengalami peningkatan pesat sejak Alan Pardew mengasuh Palace pada Januari 2015.
Di EPL 2015/16, Palace meraup enam poin hasil dua kemenangan dan satu kekalahan. Glenn Murray dkk. mencetak enam gol, lebih sedikit dua gol dari tim dengan gol terbanyak di liga saat ini, Manchester City.
Yang patut diwaspadai Chelsea, Palace bermain sangat efektif kendati tidak mencatatkan penguasaan bola yang tinggi. Rataan penguasaan bola Palace musim ini adalah 44,8 persen, terendah keempat di liga setelah West Brom, Leicester, dan Newcastle.
Namun, Palace dapat menghasilkan 38 tembakan yang mana 17 terhitung akurat. Bandingkan dengan Chelsea yang cuma melepas 36 tembakan (11 akurat) dengan penguasaan bola mencapai 52,3 persen.
Dari penguasaan bola tersebut juga dapat dilihat bahwa Chelsea dan Palace punya tipe permainan berbeda walau sama-sama menggunakan formasi 4-2-3-1. Bila Chelsea senang menguasai bola dalam upaya membangun serangan, Palace mengandalkan serangan balik.
Taktik siapa yang bakal menghasilkan tiga poin? Yang jelas, upaya mencetak gol bakal dipercayakan kepada para penyerang tengah, yakni Diego Costa (Chelsea) dan Murray.