Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Gelandang Arema Cronus Hendro Siswanto jadi kartu As timnya saat menekuk Bali United Pusam (BUP) di perempat final Piala Presiden (19/9/2015). Dia mencetak gol penyama kedudukan di menit ke-76 setelah timnya tertinggal lebih dulu.
Gol tersebut membuat Singo Edan bergairah lagi dan bisa membalikan keadaan menjadi 2-1. Lebih spesial lagi, gol itu dicetak lewat sentuhan pertamanya di lapangan. Sang pemain memang baru masuk pada menit ke-75 setelah water break.
"Semoga pertandingan berikutnya bisa cetak gol lagi kalau dikasih kesempatan main sama pelatih," kata pemain kelahiran Tuban 25 tahun silam itu.
Selama ajang Piala Presiden, Hendro hanya diberi kesempatan sebagai pengganti. Tim pelatih punya pertimbangan karakternya yang ngotot dan lebih eksplosif sangat membantu daya serang Arema saat lawan mulai kelelahan di babak kedua.
Namun, dalam benak Hendro, dia ingin tampil sejak menit awal. Ia pun sudah berjuang keras di lapangan latihan demi mendapatkan kepercayaan sebagai starter. "Saya harus terus bersabar," jawabnya.
Dari segi kualitas, mantan gelandang Persela Lamongan ini tidak kalah dengan deretan pemain lain Arema di lini tengah seperti Ahmad Bustomi, Ferry Aman Saragih, I Gede Sukadana, dan Juan Revi.
Bahkan dia sempat beberapa kali masuk timnas senior tahun 2013-2014. Sebelumnya dia tak pernah absen memperkuat timnas kelompok usia hingga U-23.
Pelatih Arema, Joko Susilo, mengakui keputusannya sering mencadangkan Hendro merupakan bagian dari strategi. Dia sering mengubah komposisi lini tengah tergantung situasi pertandingan.
"Kami lihat kondisinya seperti apa. Kalau butuh gelandang pekerja yang lebih menyerang, Hendro bisa jadi solusinya," kata dia.