Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bagi orang Jawa, pribahasa 'Alon-alon Waton Kelakon' memiliki makna untuk melakukan sesuatu itu harus penuh kehati-hatian dan pertimbangan demi mencapai tujuan. Mungkin, filosofi itulah yang kini sedang dipakai Antonio Conte dalam mengarsiteki tim nasional Italia.
Conte ditunjuk FIGC (Federazione Italiana Giuoco Calcio) untuk menjadi pelatih tim nasional Italia per 14 Agustus 2014 lalu. Sejauh ini, penampilan Italia di bawah asuhan Conte bisa dibilang 'lumayan' karena mencatatkan 58,33 persen kemenangan atau lebih sederhana jika disebut menang tujuh kali dari 12 laga.
Conte menjadikan Italia kembali menggunakan gaya khas mereka yakni mengandalkan lini pertahanan, tempo lambat, dan sesekali akurat dalam melakukan serangan. Hal itu terlihat dari Italia yang lebih sering menang dengan skor tipis.
Di Kualifikasi Piala Eropa 2016 ini, Gli Azzurri tercatat hanya mampu mencetak dua gol dalam tiga laga yang mainkan. Hal itu terjadi ketika mereka mengalahkan Norwegia dengan skor 2-0, mengalahkan Azerbaijan dengan skor 2-1, dan bermain imbang dengan Bulgaria dengan skor 2-2.
Selebihnya, Italia hanya mampu mencetak satu gol ke gawang lawan. Yakni ketika menang 1-0 dalam dua laga melawan Malta, bermain imbang 1-1 dalam dua laga melawan Kroasia, dan yang terakhir meraih kemenangan 1-0 melawan Bulgaria.
Bahkan, tradisi 'pelit gol' juga terjadi ketika Italia melakoni laga persahabatan. Mereka meraih hasil imbang 1-1 melawan Inggris, dan menang 1-0 baik ketika melawan Albania dan Portugal.
Dari jumlah gol tersebut, mungkin bisa diambil hikmah yakni untuk meraih kemenangan tak butuh banyak gol asal bisa jadi pembeda. Atau Italia memang belum menemukan penyerang yang tak memiliki rasa puas dalam hal membobol jala lawan.
Meskipun demikian, negara Menara Pisa tersebut sukses menghuni klasemen sementara Grup D dengan raihan 18 poin. Hal itu berarti mereka selangkah lagi bakal berangkat menuju Piala Eropa 2016 Prancis.