Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Memulai karier di PSKD, klub kampung di Moru, Yabes awalnya hanya bermain di level tiga tim antar kampung (Tarkam). Ia kemudian berlanjut memperkuat Klub Persap Alor sebelum bintangnya terus naik, walau masih di level bawah.
Kebesaran pelatih Indra Sjafrie mampu menembus batas batas penghalang dan mengendus talenta sang pemain. Tanpa keyakinan sang pelatih, tidak akan ada kesempatan sedikit pun bagi Yabes berkiprah sebagai pemain sepak bola yang diperhitungkan.
Ketika sudah di NTT pun, Coach Indra tidak akan mungkin bertemu dengan Yabes apabila tidak ada penggemar yang sangat mengidolakannya di Alor. Sang pelatih mencoba keberuntungan ketika diberi tahu ada seorang pemain berbakat dengan usia muda dari seorang pengemudi ojek.
Perjalanan Coach Indra sungguh merupakan contoh tauladan yang membesarkan hati. Ia memberi kembali harapan setiap insan sepak bola di Indonesia, yang mengalami ketidak pastian bertubi-tubi akibat salah kelola sepak bola.
Pertemuan sang pelatih dengan Yabes ibarat mempertemukan talenta Indonesia yang terpendam dengan keyakinan bangsa terhadap kembalinya kehormatan dan martabat bangsa melalui sepak bola.
Yabes adalah contoh bakat yang hampir saja tercecer. Beruntung ia terselamatkan oleh keyakinan Coach Indra. Lantas, bagaimana dengan bakat-bakat lain yang hingga kini tak terjangkau oleh PSSI dan programnya yang menggurita, tapi tak menghasilkan apa-apa?
Keyakinan dan ketaatan untuk berjuang mewujudkannya adalah semangat yang tersirat di dalam perjalanan penemuan bakat Yabes Roni oleh Indra Sjafrie.
Merdeka ! Merdeka ! Merdeka !
Baca artikel aslinya di Kompasiana: Yabes Roni, Pahlawan Bola dari NTT