Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Situasi menarik terjadi sewaktu Danny Blind ditunjuk sebagai pelatih baru tim nasional Belanda menggantikan Guus Hiddink. Dia bakal berinteraksi secara profesional dengan sang putra, Daley, yang merupakan salah satu pemain andalan Tim Oranye.
Keberadaan ayah dan anak dalam sebuah tim sepak bola memang tergolong langka mengingat sedikitnya kasus yang pernah tercatat dalam sejarah sepak bola. Berikut adalah beberapa di antaranya.
Tim nasional Italia menjadi pemersatu dinasti Maldini saat Cesare dipercaya mengemban jabatan pelatih Gli Azzurri pada periode 1996-1998. Bersama anaknya, Paolo, yang berperan sebagai kapten tim, ia membawa Italia menembus perempat final Piala Dunia 1998 sebelum disingkirkan oleh tuan rumah Prancis melalui babak adu penalti.
Pada 1989, Harry memberikan kesempatan debut kepada putranya, Jamie, yang masih berusia 16 tahun, dalam sebuah pertandingan Divisi II Inggris. Kebersamaan ayah dan anak itu berlangsung hingga musim panas 1991.
Saat itu, permainan Jamie menarik perhatian pelatih Liverpool, Kenny Dalglish, sehingga ia lantas diboyong ke Anfield seharga 350.000 pound. Lebih dari sedekade kemudian, tepatnya pada 2004, keluarga Redknapp bereuni selama semusim di Southampton.
Barangkali inilah kebersamaan ayah dan anak paling sukses dalam sejarah sepak bola. Bob dan Michael berandil mempersembahkan titel Piala Emas Concacaf 2007 plus predikat runner-up Piala Konfederasi 2009.
Serupa dengan Maldini dan Bradley, Zlatko dan Niko Kranjcar juga dipertemukan di level tim nasional. Kebersamaan ayah dan anak itu berlangsung selama dua tahun pada 2004-2006.
Satu hal yang perlu dicatat, Zlatko adalah pelatih yang memberikan kesempatan debut internasional kepada Niko. Keduanya sempat melakoni satu turnamen besar bersama, yakni Piala Dunia 2006.
Berbeda dengan yang lain, kebersamaan Rivaldo dengan sang putra di klub Divisi II Brasil, Mogi Mirim, bukan dalam kapasitas pelatih dan pemain.
Pada 19 Februari 2014, Rivaldo yang telah berusia 41 tahun bermain satu tim dengan Rivaldinho (19). Peristiwa itu sempat beberapa kali terulang sampai akhirnya sang legenda Brasil memutuskan pensiun pada pertengahan 2015.