Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pernyataan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang seperti tak peduli dengan sanksi FIFA membuat sejumlah pelaku sepak bola kecewa. Jokowi dalam pembukaan Piala Presiden 2015 di Stadion Kapten Dipta, Gianyar, Minggu (30/8), menyatakan sejumlah negara juga pernah mengalami hal serupa.
Pernyataan Jokowi itu bahkan ditanggapi dingin oleh Benny Dollo. Pelatih Sriwijaya FC ini menilai Presiden tidak sadar akan akibat yang ditimbulkan oleh sanksi FIFA.
“Saya kira itu keputusan yang tidak baik. Negara kita tetap perlu kompetisi dengan negara lain untuk mengukur sejauh mana kemajuan kita,” ungkap mantan pelatih timnas itu.
Bendol, sapaan akrabnya, juga mengingatkan akibat dari sanksi tersebut, peringkat FIFA Indonesia akan terus melorot dan hal tersebut tidak baik dalam perkembangan dan persaingan sepak bola internasional. “Kita sudah dikucilkan oleh dunia internasional, selanjutnya kualitas sepak bola justru akan ketinggalan. Perkembangan sepak bola pun timnas Indonesia dan klub-klub di sini akan terus ketinggalan,” ungkap Bendol.
Belum lagi kondisi dan kualitas sumber daya manusia di sepak bola akan tergerus. Kemajuan pengetahuan Indonesia di sepak bola seperti kualitas wasit dan pelatih dipastikan akan merosot jika tidak ada up-date dari instruktur-instruktur FIFA. “Belum lagi klub kita akan ketinggalan dalam persaingan di kompetisi internasional,” kata Bendol.