Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Penyerang baru Tottenham Hotspur asal Korea Selatan, Son Heung-min, menemukan resep kesuksesan di Premier League setelah memenangkan hati Manajer Tottenham Mauricio Pochettino dan rekan-rekan barunya di klub, dengan perjamuan lezat ala Korea.
Son mengawali hidupnya di London utara dengan tiga gol dalam tiga penampilan setelah kepindahannya dari klub Jerman, Bayer Leverkusen, dengan kontrak senilai 18 juta poundsterling (sekitar Rp 403,446 miliar) pada Agustus.
Hanya tiga hari setelah manandai debutnya dengan dua gol saat Tottenham menang 3-1 atas Qarabag dalam Liga Europa, striker Korea Selatan itu kembali menjadi kunci bagi kemenangan 1-0 The Lilywhites atas Crystal Palace dengan mencetak gol kemenangan pada pertandingan Premier League.
Penampilannya yang dinamis membuat Son menjadi favorit baru bagi penggemar Tottenham. Para pendukung memperlihatkan hal tersebut dengan berdiri menyambutnya sambil bertepuk tangan saat dia digantikan pada pertandingan hari Minggu (20/9/2015), dan ia pun sudah sama terkenalnya dengan Pochettino atau pemain-pemain lain dalam klub itu.
Tentu saja para fans menghargai kerja keras, gerakan cerdik, dan mata tajam Son untuk mencetak gol. Tetapi, pemain berusia 23 tahun itu juga populer karena ia menjadi pelayan makanan Korea di pusat latihan klubnya.
"Aku ingin berterima kasih kepada rekan-rekan dan staf yang telah menyambut saya di Tottenham dan aku ingin memperkenalkan makanan serta budaya Korea kepada para pemain," ujar Son kepada reporter di Stadion White Hart Lane.
"Ini adalah makanan tradisional Korea dengan daging panggang, panekuk hidangan laut, dan berbagai makanan lain. Aku memesannya dari restoran Korea terkenal di London, mereka yang mengatur semuanya."
"Mereka semua menyukainya, terutama pelatih kami, dia menghabiskan banyak makanan di piring. Dia sangat menikmatinya, begitu juga dengan para pemain. Akku ingin melakukannya lagi jika ada kesempatan."
Setelah mengaku dirinya terlibat dalam perjamuan besar ala Korea, Pochettino menyatakan bahwa sikap murah hati Son sangat disenangi di klub tersebut.
"Dia adalah pria yang sangat bersahabat dan murah hati. Setelah satu minggu bersama tim dia membawakan hidangan Korea yang sangat lezat ke tempat latihan. Saya sangat menyukainya!" kata Pochettino.
Usai berkomentar tentang makanan, Pochettino juga melontarkan pujian mengenai cepatnya transisi Son untuk memenuhi syarat khusus Premier League.
"Dia adalah pemain yang sudah kami ikuti dalam waktu lama. Ia bisa memainkan semua posisi serang berbeda, jadi merupakan hal besar saat kamu merekrut pemain sepertinya," katanya.
"Karakternya adalah pada keunggulannya dalam berlari. Saya ingin merekrutnya karena profilnya. Dia berenergi dan dapat memberikan tekanan dengan tempo tinggi. Penampilannya pun fantastis, energi yang dipelihatkannya luar biasa dan saya rasa para suporter sangat senang padanya."
"Saya senang karena dia sudah mencetak tiga gol dalam dua kemenangan. Saya sangat senang kepadanya."
Meskipun mendapat pujian dari sang manajer, Son mengaku dirinya belum benar-benar nyaman bermain di level tinggi Inggris dan berjanji akan tampil lebih baik saat menemukan titik nyamannya.
"Aku belum beradaptasi dengan Premier League. Aku ingin jauh lebih baik dan melakukan persiapan sebisa mungkin," ujar pemain 23 tahun ini.
"Aku mengerti apa yang diinvestasikan klub untuk diriku. Aku mendapat banyak bantuan dari rekan-rekanku dan pelatih, sehingga aku ingin berbuat yang lebih baik lagi."
Tantangan selanjutnya yang harus dihadapi Son akan datang pada Rabu (23/9) ketika Tottenham menjadi tuan rumah laga melawan Arsenal dalam derbi London Utara pada Piala Liga Inggris. Sebagai penggemar Premier League, Son mengetahui permusuhan antarkedua klub dan ingin berperan besar dalam pertandingan melawan The Gunners.
"Aku mendengar tentang derbi London Utara ketika aku bermain di Bundesliga. Aku ingin melakukan persiapan dengan baik dan tampil dengan baik pula pada hari Rabu," tambahnya.