Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kiprah Manis Awal Musim EPL Bilic dan Ranieri

By Aloysius Gonsaga - Senin, 21 September 2015 | 23:21 WIB
Slaven Bilic dan Claudio Ranieri, memberikan kejutan manis di EPL 2015/16. (JUSTIN TALLIS/AFP)

Setiap musim, Premier League kerap menghadirkan tim-tim nonunggulan yang memberi kejutan mengesankan. Pada awal 2015/16, label kejutan layak disematkan kepada West Ham dan Leicester City.

Sampai pekan keenam Premier League musim ini, West Ham dan Leicester sama-sama mengemas 12 poin, lebih sedikit tiga angka dari pemuncak klasemen sementara, Manchester City.

Koleksi poin West Ham diperoleh dari empat kemenangan liga, termasuk menaklukkan laga tandang kontra Arsenal (9/8), Liverpool (29/8), dan City (19/9).

Prestasi Leicester tak kalah ciamik meski belum bertemu tim-tim besar seperti yang dialami West Ham. Mereka merupakan satu-satunya tim yang belum menelan kekalahan di EPL 2015/16. Mereka menang tiga dan imbang tiga kali.

Sebagai manajer, Slaven Bilic dari West Ham dan Claudio Ranieri dari Leicester mendapat pujian atas pencapaian tim-tim asuhan mereka pada awal musim ini. Maklum, baik Bilic maupun Ranieri baru bertugas di tim masing-masing sejak musim panas 2015.

Sesungguhnya, bukan kejutan besar bahwa Bilic dan Ranieri bisa cepat beradaptasi dengan EPL. Keduanya sama-sama tidak asing dengan kompetisi teratas Inggris itu.

Bilic mengenal EPL semasa aktif bermain bagi West Ham (1996-1997) dan Everton (1997-2000). Sementara Ranieri merupakan mantan manajer Chelsea (2000-2004).

Kesamaan Taktik

Dari segi usia dan pengalaman, Ranieri (63) jauh lebih senior dari Bilic (47). Melatih sejak 1986, Ranieri telah mengasuh 16 tim yang tersebar di Benua Eropa. Sementara Bilic, yang mulai melatih pada 2001, baru dipercaya mengasuh enam tim, termasuk West Ham.

Perbedaan nyata tersebut rupanya tidak berlaku dalam soal taktik. Bilic dan Ranieri sama-sama percaya pada pendekatan defensif dalam upaya memajukan West Ham dan Leicester.