Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Keinginan pelatih Nuno Espirito Santo agar Valencia bermain dengan tempo cepat bisa berjalan mulus karena ia memiliki amunisi yang sesuai. Tim asuhannya diisi mayoritas pemain muda dengan hanya tujuh pemain berusia di atas 26 tahun.
Rodrigo Moreno masih berusia 23 tahun, Shkodran Mustafi berumur 22 tahun, Paco Alcacer 21 tahun, Pablo Piatti menginjak usia seperempat abad, sementara Jose Luis Gaya bahkan baru 19 tahun.
Kaki-kaki belia itulah yang tak kenal lelah mengejar bola, menutup ruang, dan menerjemahkan seluruh keinginan sang pelatih di lapangan. Kondisi serupa berlanjut musim ini. Joao Cancelo dan Andre Gomes, duet eks pemain Benfica yang sama-sama berumur 21 tahun, diberi kontrak permanen.
Rekrutan anyar, seperti Santi Mina, Zakaria Bakkali, maupun Danilo, bahkan baru berusia 19 tahun. Kendati demikian, tetap ada hal yang mengganjal. Sebagian besar talenta belia itu didatangkan dari klub luar, bukan binaan sendiri.
Cuma empat eks akademi junior Valencia yang ada di tim utama edisi 2015/16, yakni Alcacer, Gaya, Carlos Gil, serta Jaume Domenech. Kondisi itulah yang hendak diubah oleh Jose Ramon Alesanco, direktur akademi yang baru.
“Pemilik klub berkeinginan agar Valencia memiliki akademi bertaraf internasional yang dihormati dan merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Dia ingin kami melatih pemain muda untuk bisa menembus tim utama dan bertahan lama di sana. Mimpi kami adalah melihat 50 persen pemain di tim utama Valencia berasal dari akademi,” kata Alesanco di situs resmi klub.
Demi tujuannya itu, Alesanco tidak hanya akan menjalin komunikasi intensif dengan Nuno terkait kebutuhan tim utama.
“Pada masa yang akan datang, seluruh tim junior harus memakai formasi yang sama dengan tim utama. Tim akademi mesti bermain sebagaimana tim utama. Itulah cara yang paling menguntungkan,” tuturnya.
Alesanco boleh optimistis karena toh akademi junior El Che sudah terbukti mampu melahirkan pemain bagus. Di tim musim ini saja, giliran Jaume yang bersinar mengikuti jejak Alcacer serta Gaya.
Jaume, yang naik pangkat akibat cederanya Diego Alves serta Mathew Ryan, membuktikan Nuno tak salah mengutamakannya ketimbang Yoel. Jaume menjadi salah satu pahlawan Pasukan Kelelawar saat menang 1-0 atas Gijon.