Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Liverpool harus kembali menelan kekalahan di pekan kelima Premier League saat bertandang ke Old Trafford untuk menantang tuan rumah Manchester United pada Sabtu (12/9/2015). Kekalahan 1-3 ini dipercaya oleh legenda The Reds, Jamie Carragher, akibat kesalahan Manajer Brendan Rodgers menerapkan strategi.
Liverpool harus takluk 1-3 setelah hanya mampu mencetak satu gol pada menit ke-84 melalui Christian Benteke. Sementara itu, Manchester United berhasil membobol gawang Simon Mignolet tiga kali melalui Daley Blind pada menit ke-49, penalti Ander Herrera (70'), dan akselerasi individu pemain debutan Anthony Martial (86').
Kekalahan ini tentu terasa menyesakkan bagi pendukung Liverpool, termasuk Jamie Carragher. Terlebih alasan atas kekalahan tersebut bukan dikarenakan penampilan gemilang lawan.
Carragher tidak mengerti dengan penempatan pemain oleh Rodgers. Hal tersebut dipercaya membuat alur permainan menjadi tidak maksimal dan dukungan yang sangat dibutuhkan oleh ujung tombak The Reds, Christian Benteke, tidak cukup baik untuk mencetak beberapa gol.
"Tidak ada cukup bantuan untuk Benteke. Danny Ings bermain dan saya mengatakan sebelum pertandingan bahwa mereka harus bermain dengan dua striker di depan dengan formasi berlian. Tetapi, mereka masih saja memainkan skema 4-3-3," kata Carragher kepada Sky Sports.
"Saya tidak mengerti apa tujuannya memainkan Danny Ings pada posisi melebar. Dia tidak bisa memberikan bantuan kepada Benteke," lanjutnya.
"Anda bisa berpikir tentang berapa banyak striker Liverpool yang menjadi pencetak gol terbanyak klub dan mereka tidak bermain melebar. Mereka hanya punya Jordon Ibe. Roberto Firmino bukan pemain sayap dan Coutinho yang bermain di posisi tersebut pekan lalu juga bukan pemain sayap."
"Saya tidak mengerti dengan obsesi memainkan skema 4-3-3. Brendan Rodgers bergabung ke klub dan ingin bermain 4-3-3, tetapi itu semua tidak berjalan baik. Musim terbesar yang ia miliki adalah dengan memainkan dua striker. Tim punya banyak striker, tidak ada pemain yang berposisi sayap, dan ia terus memainkan pola 4-3-3," keluh Carragher.