Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sebanyak 75 ribu tiket ludes terjual untuk duel Internazionale kontra AC Milan di Giuseppe Meazza, Minggu (13/9). Hal itu bukti bahwa partai bertajuk derby della Madonnina ini berangsur kembali ke kodratnya sebagai duel akbar yang amat dinanti.
Angka 75 ribu tiket yang terjual tiga hari sebelum laga menunjukkan antusiasme luar biasa suporter menyambut derbi Milano edisi ke-163 di Serie A.
Fan punya alasan buat berharap laga ini menyajikan aksi setara level antusiasme mereka. Inter dan Milan samasama percaya diri bermodal kemenangan dalam partai terakhir di liga.
I Nerazzurri (Hitam-Biru) menekuk Carpi 2-1, sedangkan I Rossoneri (Merah-Hitam) memukul Empoli dengan skor sama.
Di atas kertas, Inter punya modal lebih paten guna menghindari laga derbi nanti berjalan membosankan seperti enam edisi terdahulu. Sejak 2012/13, duel mereka tak pernah melahirkan lebih dari dua gol dalam satu partai.
Disokong agresivitas Stevan Jovetic di lini depan, Inter melepaskan total 33 tembakan dari dua laga. Sebanyak 12 buah di antaranya tepat sasaran.
Catat pula bahwa kubu Milano Biru ialah pemilik rataan penguasaan bola tertinggi di liga sejauh ini (63,5%). Situasi berkebalikan terjadi di Milan. Rossoneri punya angka tembakan total (15) dan percobaan akurat terendah (4).
Namun, segala kondisi itu bisa melahirkan hasil berlawanan jika mampu dieksploitasi masing-masing. Di balik superioritas soal penguasaan bola dan kreasi peluang, Inter masih dihantui problem efisiensi.
Pasukan Roberto Mancini butuh melepas rata-rata 11 tembakan buat menelurkan satu gol! Kesia-siaan itu bakal disukai Milan karena mereka tampil efektif di laga terakhir.
Saat melawan Empoli, Milan cuma melepas enam tembakan, tapi empat di antaranya akurat dan menghasilkan dua gol. Sangat terbuka kemungkinan Milan menangkal dominasi Inter dengan strategi memukul balik bermodal pelari cepat seperti Carlos Bacca atau Luiz Adriano.
Hasrat saling menyakiti antara kedua rival itu akan menjadi pengusir kebosanan yang dinantikan fan. Suasana pesta terlihat dalam acara resmi peluncuran skuat AC Milan 2015/16 di Casa Milan, Kamis (10/8).
Senyum, canda tawa, dan nyanyian tanpa henti mendominasi pemandangan di Casa Milan.
Sekitar tiga ribu fan yang hadir juga bisa berfoto, berbincang, bahkan bermain foosball bersama Carlos Bacca cs., pelatih, maupun staf klub beralias Il Diavolo Rosso (Setan Merah) itu.
Antusiasme tersebut adalah bukti nyata tentang betapa besarnya harapan fan kepada Milan 2015/16 racikan Sinisa Mihajlovic.
Namun, kedatangan tifosi ke Casa Milan bukan sekadar memberikan dukungan, melainkan juga tuntutan.
Suporter curva sud (tribun selatan) Milan membentangkan sejumlah spanduk yang diantaranya berbunyi “Darah dan keringat untuk pantas menerima cinta ini.” dan “Kami ingin sebelas singa.” Fan jelas ingin melihat 11 singa Milan berdarah dan berpeluh di derby della madonnina kontra Internazionale.
“Kami yakin bahwa Milan akan menjadi salah satu kandidat juara musim ini. Kami mesti lebih baik di partai berikut. Saya percaya kami akan bangkit di derbi,” kata Mihajlovic di La Gazzetta dello Sport.
Mampukah Mihajlovic langsung meraih kemenangan di partai derbi Milano perdananya? Dalam rentang 15 tahun terakhir, derby della Madonnina cenderung ramah buat pelatih debutan Milan.
Cesare Maldini (menang 6-0), Fatih Terim (4-2), Massimiliano Allegri (1-0), dan Clarence Seedorf (1-0), sanggup menyabet tripoin dalam laga debut derbi Milano.
Hanya, tiga pelatih Milan yang gagal meraup poin sempurna, yakni Carlo Ancelotti (kalah 0-1), Leonardo (0-4), dan Filippo Inzaghi (1-1).
Penulis: Beri Bagja/Sem Bagaskara