Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Krisis Finansial Jadi Senjata PBR

By Tulus Muliawan - Senin, 31 Agustus 2015 | 06:22 WIB
Ilustrasi, para pemain PBR (Juara.net)

Krisis finansial sempat membuat Persipasi Bandung Raya (PBR) nyaris tidak berpartisipasi di Piala Presiden 2015. Pasalnya, mayoritas pemain PBR enggan bergabung karena manejemen belum membayar tunggakan gaji mereka.

Tetapi, belakangan kondisi minor ini justru jadi 'senjata utama' PBR untuk memicu motovasi para pemainnya. "Faktor subsidi, match fee, dan hadiah uang yang besar membuat kami sepakat dan kembali kompak bersama PBR," ujar Blitz Tarigan, asisten pelatih PBR, kepada Juara.net.

Menurut Blitz, faktor inilah yang membuat PBR optimis bisa bersaing di Grup D, termasuk saat menghadapi Pusamania Borneo FC di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, Senin (31/8). "Di ISL 2014, kondisi kami hampir sama, tetapi bisa menembus semifinal. Kami berharap itu terulang di Piala Presiden," papar Blitz kepada Juara.net.

Kondisi PBR memang berbanding terbalik dengan PBFC yang datang ke Makassar dengan materi mentereng. Selain mempertahankan Hamkah Hamzah dkk, Presiden PBFC, Nabil Husain, mendatangkan nama-nama beken seperti Diego Michels, Ponaryo Astaman, dan Jajang Mulyana. "Kami ingin meraih gelar juara di Piala Presiden," tegas Nabil kepada Juara.net.

Bagi Nabil dan PBFC, bergabung di Grup D Makassar merupakan berkah tersendiri. Pasalnya, Nabil bersama timnya sudah beradaptasi dengan kondisi Makassar.

Pada bulan puasa lalu, mereka melakukan 'pemusatan latihan' di Kota Daeng. Dengan berbaju klub amatir Nahusam FC, Hamkah dkk berlaga di Liga Ramadhan. Sayang PBFC tidak bisa memainkan rekrutan anyar mereka Alain Brno meski sang pemain ikut ke Makassar.

"Alan sebenarnya masuk ke dalam skema saya. Masalahnya dia terkendala administrasi. Jadi, saya hanya mengandalkan Jajang sebagai ujung tombak tunggal pada pertandingan nanti," ungkap Iwan Setiawan, pelatih PBFC, kepada Juara.net.