Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Putar Kompetisi, Tim Transisi Beri Subsidi 2,5 M?

By Tulus Muliawan - Sabtu, 19 September 2015 | 16:30 WIB
Ilustrasi: PSMS Medan menjadi kampiun Piala Kemerdekaan. (Gatot Susetyo/BOLA/JUARA.net)

Sejak pertemuan pertama para manajer tim yang klubnya berkiprah di Piala Kemerdekaan awal Agustus 2015, berembus rumor Tim Transisi bakal menggelar kompetisi resmi yang rencananya diputar Oktober atau November tahun ini.

Untuk menarik minat para peserta yang notabene klub-klub Divisi Utama, tercetus ide Tim Transisi atau operator kompetisi akan memberi subsidi Rp 2,5 miliar kepada semua kontestan.

“Isu itu menjadi topik menarik pada pertemuan tersebut. Setelah itu, ada pertemuan lanjutan antara wakil Tim Transisi dengan para manajer tim saat penyisihan Grup D Piala Kemerdekaan di Madiun lalu. Kami sangat senang bila ide itu bisa terwujud,” ungkap Harminto, Waketum Madiun Putra FC (MPFC).

Harminto melanjutkan, soal sumber dana subsidi bisa berasal dari sponsor maupun BUMN yang memiliki keuangan sehat. Harminto menyebut subsidi sebesar itu sangat membantu tim peserta.

“Rencananya dana dari BUMN yang bekerja sama dengan operator kompetisi dengan ikatan murni sponsor. Jadi ada hitung-hitungan bisnis dan komersial di kompetisi nanti. Kami tak terlibat di dalamnya, karena itu urusan operator dan Tim Transisi. Setelah Piala Kemerdekaan berakhir, klub-klub menunggu konsistensi Tim Transisi untuk memperbaiki tata kelola sepak bola Indonesia,” kata Harminto.

Pelatih Persekap Kota Pasuruan, Ashari Cahyani, juga mengabarkan bila Asisten Manajer Suhaimi juga sempat diundang ke Surabaya saat fase final Piala Kemerdekaan lalu. Topik pertemuan itu, masih seputar komitmen untuk menggelar kompetisi resmi.

“Saya dapat info memang akan disiapkan subsidi Rp 2,5 miliar bagi peserta kompetisi. Sebagai pelatih, saya berharap ide itu segera direalisasi. Karena kami butuh kepastian untuk mengadakan rekrutmen pemain dan latihan," kata Ashari Cahyani.

"Jika Tim Transisi ingin menggelar kompetisi berkualitas, tentu saja harus memberi waktu cukup kepada klub. Kalau serba mendadak, saya yakin persiapan tim pun akan mepet,” ucap Ashari Cahyani.