Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Laga kedua penyisihan Grup D Piala Kemerdekaan antara Persepam Madura Utama (PMU) kontra PSS di Stadion Wilis Madiun, Sabtu (15/8/2015) malam, bakal menarik disimak. Pertandingan ini bakal jadi ujian bagi profesionalisme pelatih PMU Jaya Hartono.
Maklum, sebelum didaulat menahkodai PMU menggantikan kursi pelatih yang ditinggalkan Widodo C Putro, mantan arsitek Persik ini adalah juru racik PSS proyeksi kompetisi Divisi Utama yang bubar lalu. Jadi wajar bila Jaya Hartono dituntut untuk membawa PMU jadi pemenang duel nanti.
“Materi PSS tak banyak berubah sejak saya tinggalkan kemarin. Mereka punya beberapa pemain asal Jatim yang pengalaman. Jadi pertandingan nanti akan sangat menarik. Jelas, saya akan menjunjung tinggi profesionalisme untuk Persepam,” tutur Jaya Hartono.
Ketika PSS bubar, praktis hanya dua pemain asal Jatim yang keluar. Aris Alfiansyah kini berbaju Persebo Jaya Bondowoso. Sementara Rasmoyo setia mengikuti Jaya Hartono ke Persepam. Namun pelatih yang juga eks pilar Niac Mitra di era Galatama itu lebih mewaspadai faktor nonteknis yakni dukungan Slemania yang akan hadir di Wilis.
“Saat bertemu Pak Sukoco (Manajer Tim PSS) di hotel, dia bilang kalau Slemania akan mengirimkan sekitar dua ribu anggotanya ke Madiun. Ini bakal jadi tantangan bagi pemain Persepam. Karena selama ini saya tahu betul bagaimana Slemania bila mendukung PSS. Saya berharap anak-anak tak grogi dengan pemain kedua belas PSS,” ucap Jaya Hartono.
Pertandingan ini cukup unik. Karena kedua tim akan berangkat bersamaan dari Hotel Merdeka Madiun, tempat menginap PMU dan PSS. Kendati keduanya tidur di lantai yang berbeda di hotel tertua Madiun itu.
“Kami baru datang H-1 sebelum turnamen. Sore hari kami langsung menjajal lapangan Wilis. Tapi itu tak jadi halangan, karena jarak Sleman-Madiun tak terlalu jauh. Tapi pelatih harus jeli, karena Jaya Hartono tahu betul kekuatan kami,” ucap Sukoco.
Dari sisi masa istirahat, PMU lebih banyak memiliki waktu rehat. Mereka datang dua hari sebelum turnamen digelar setelah menjalani pemusatan latihan di Kediri.