Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sejak Massimiliano Allegri memperkenalkan sistem 4-3-1-2 favoritnya di Juventus untuk menggantikan 3-5-2 peninggalan Antonio Conte, dia menegaskan butuh seorang trequartista (gelandang pengatur serangan).
Skuat warisan Conte memang tidak memiliki trequartista tulen. Musim lalu Allegri memaksakan Arturo Vidal dan Roberto Pereyra di posisi itu.
Pada bursa transfer musim panas lalu, salah satu fokus utama Juve ialah trequartista. Pada hari terakhir mercato, I Bianconeri akhirnya menggaet Hernanes.
Eks pemain Lazio dan Inter itu punya kreativitas yang membuatnya dijuluki Il Profeta (Sang Nabi). Allegri tentu berharap mendapatkan trequartista yang dibutuhkannya.
Namun, Hernanes tidak bisa dibilang berhasil dalam laga "pembaptisannya". Pemain timnas Brasil itu memang tampil lumayan saat Juventus ditahan Chievo 1-1 di J Stadium, Sabtu (12/9).
Dia berusaha mendongkrak kemampuan ofensif Juve dengan mengukir akurasi operan 94,1 persen, dua operan kunci, dua dribel sukses, dan melepaskan empat tembakan.
Akan tetapi, Juventus tetap disebut media-media Italia tak punya identitas dan menemui jalan buntu. Si Nyonya Tua butuh penalti Paulo Dybala untuk menyamakan kedudukan pada menit-menit penghabisan.
Hernanes semakin terlihat gagal dalam tugas setelah Allegri mengganti posisinya pada pergantian babak. Memulai pertandingan sebagai trequartista, Il Profeta kemudian dipindah menjadi deep-lying playmaker dengan Pereyra ganti berperan sebagai pemain tiga perempat.
Ke depannya tanda tanya akan semakin besar. Benarkah Hernanes orang yang ideal untuk menjadi trequartista Juve-Allegri?
Claudio Marchisio cedera saat menghadapi Chievo dan akan absen cukup lama. Hernanes menjadi salah satu kandidat yang akan mengisi posisinya.
"Saya bisa menjadi playmaker karena sudah pernah bermain di posisi itu sebelumnya," ujar Hernanes kepada Sky Sport.
Il Profeta mungkin memang akan tampil baik sebagai regista. Namun, kondisi itu sekaligus akan mengonfirmasikan bahwa Allegri belum menemukan sosok trequartista yang tepat untuk Juventus.
Faktanya, Hernanes merupakan "rekrutan panik" Juve pada hari deadline bursa transfer. Dia adalah pilihan terakhir setelah Bianconeri gagal mendapatkan Isco, Mario Goetze, atau Julian Draxler.
Kini Juventus dan Allegri harus menemukan jalan memperbaiki performa tim tanpa keberadaan sebuah elemen penting jika mereka memakai sistem 4-3-1-2.
Setidaknya sampai Januari, saat Juventus kembali bisa berburu sang trequartista idaman.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Lebih Pas Trequartista
Menurut saya, dalam partai debutnya menghadapi Chievo pada akhir pekan kemarin, Hernanes sudah menunjukkan kelasnya seperti yang pernah dia sumbangkan buat Lazio dan Inter, serta membuatnya disebut-sebut sebagai salah satu pemain paling kreatif di Italia saat ini.
Hernanes langsung berhasil menciptakan peluang yang lumayan banyak untuk Juventus. Cuma, memang keberuntungan belum berpihak ke tim asuhan Massimiliano Allegri sehingga pertandingan cuma berakhir imbang 1-1.
Hernanes lebih pas ditempatkan sebagai trequartista ketimbang deep-lying playmaker di depan pertahanan. Di belakang penyerang, dia bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya: memberikan servis buat para striker atau melakukan tusukan dari lini kedua.
Adhiny Dwi Putri - Juvedonna JCI