Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Masedonia-Spanyol: Menang Minimal Dua Gol

By Firzie A. Idris - Selasa, 8 September 2015 | 15:51 WIB
Isco, mesti memberikan suplai maksimal bagi Diego Costa. (Joe Klamar/AFP, Gonzalo Arroyo Moreno/Getty Images)

Masedonia baru terdaf­tar sebagai anggota UEFA dan FIFA pada 1994. Kualifikasi Euro 1996 merupakan ajang resmi pertama yang diikuti oleh tim berjulukan Crveni Lavovi (Singa Merah) itu. Masedonia langsung membuat kejutan dengan keberhasilan menahan imbang Denmark 1-1 di partai pertama Grup 2, 7 September 1994. Padahal saat itu Denmark berstatus sebagai juara bertahan. Tim Dinamit ialah kampiun Euro 1992.

Masedonia juga meraih kemenangan atas Siprus serta bermain imbang dengan Belgia dan Armenia. Satu-satunya rival di Grup 2 yang tak bisa diatasi sang pendatang baru saat itu adalah Spanyol.

Masedonia tumbang dalam sepasang pertemuan (0-2; 0-3) dengan Spanyol. La Furia Roja ( julukan Spanyol) lantas kembali beririsan dengan sejarah sepak bola Masedonia.

Pada 12 Agustus 2009, Spanyol diundang dalam perayaan 100 tahun sepak bola di Masedonia. Lagi-lagi Masedonia takluk dari Spanyol meski mereka sempat unggul 2-0 via sepasang gol Goran Pandev.

La Furia Roja membawa pulang kemenangan 3-2 berkat gol Fernando Torres, Gerard Pique, dan Albert Riera.

Berselang lima tahun, peruntungan Masedonia saat bertemu Spanyol belum jua berubah. Dalam laga Kualifikasi Euro 2016, 8 September 2014, Mereka dibabat habis oleh Spanyol 1-5 di Valencia.

Benang merah dari empat bentrokan Masedonia kontra Spanyol adalah negeri pecahan Yugoslavia itu minimal dua kali menderita kebobolan.

Fakta tersebut tentu bagus buat meningkatkan level kepercayaan diri striker Spanyol, Diego Costa, yang kini masih dibanjiri kritik karena jarang bikin gol.

Incar Gol Cepat

Selasa (8/9), Spanyol bakal berkunjung ke Skopje, Masedonia dalam lanjutan Kualifikasi Euro 2016. Costa baru mencetak satu gol dalam delapan partai bareng La Furia Roja.

Pelatih Spanyol, Vicente del Bosque, mengaku berani melakukan rotasi saat timnya berhadapan dengan Masedonia. Namun, bisa jadi kebijakan tersebut tak akan menyentuh Costa yang sangat butuh gol buat menggebah kritik.

“Saya pikir Costa bekerja dengan bagus di timnas. Satu-satunya tanda tanya adalah dirinya tak punya banyak keberuntungan di depan gawang,” kata Del Bosque di As.

Dalam enam laga terakhir, La Furia Roja hanya bikin enam gol, standar yang relatif rendah buat tim berkarakter ofensif seperti mereka.

Selain berharap naungan dewi keberuntungan, Costa juga butuh suplai terbaik dari lini tengah. Soal yang satu ini, Costa tak perlu khawatir.

Spanyol memiliki stok pemain kreatif melimpah seperti David Silva, Andres Iniesta, hingga Isco Alarcon. Mereka semua siap memanjakan striker Chelsea itu dengan bola-bola enak.

Meski begitu, masalah produktivitas sebenarnya bukan cuma melanda Costa. Spanyol belakangan juga sulit mencetak gol.

Dalam enam laga terakhir, La Furia Roja hanya bikin enam gol, standar yang relatif rendah buat tim berkarakter ofensif seperti mereka.

“Kami adalah tim operan dan telah menunjukkannya sejak 2008. Kami selalu bermain baik, tapi hal ini tak mudah karena lawan selalu merapatkan pertahanan. Fakta bahwa kami mencetak gol cepat saat melawan Slovakia membantu kami,” tutur Silva.

Akhir pekan silam Spanyol sukses menaklukkan Slovakia 2-0. Gol pembuka kemenangan La Furia Roja diciptakan oleh Jordi Alba pada menit ke-5.

Sebelum membekuk Slovakia, sejumlah kemenangan Spanyol hanya dihiasi dengan skor tipis seperti melawan Belarusia (1-0), Kosta Rika (2-1), dan Ukraina (1-0).

Penulis: Sem Bagaskara


SIARAN LANGSUNG

INDOSIAR
Global TV Rabu
9 September Pukul 01.45 WIB

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P