Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto datang ke perempat final dengan misi membuat kejutan. Namun, bukannya mengejutkan, mereka malah terkejut dengan penampilan pasangan nomor satu dunia, Zhang Nan/Zhao Yunlei, Jumat (14/8/2015). Praveen/Debby kalah 13-21, 14-21.
"Mereka secara ranking unggul jauh, jam terbang juga jauh (lebih unggul). Pergantian pola mereka bagus kadang kami coba menghafalkan pola mereka, tetapi mereka ganti lagi," ujar Praveen seusai pertandingan.
Kejutan dari pasangan Tiongkok juga dirasakan betul oleh Debby. Meski telah bekerja keras, pemain berusia 26 tahun itu mengaku kesulitan memotong pukulan-pukulan mematikan dari Zhao Yunlei.
"Mereka lebih bantak mengatur tempo. Mereka lebih banyak mengatur pola permainan. Beberapa kali kami bisa keluar dari pola mereka, tetapi mereka bisa balik lagi ke pola semula," ujar Debby.
Meski gagal, Praveen dan Debby mengaku tidak kecewa karena mampu menunjukkan performa terbaik. Salah satunya dengan menyingkirkan jagoan Denmark, Joachin Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, pada babak ketiga.
Setelah ini, Praveen/Debby ingin melanjutkan perjuangan menuju Olimpiade Rio 2016. Perjuangan pasangan peringkat ke-11 dunia itu akan dimulai dari ajang Vietnam GP, 24-30 Agustus.
"Enggak ada posisi aman (untuk ke Olimpiade) sebetulnya, karena posisi kami selalu berubah-ubah," tutur Praveen, yang mengaku meraih banyak pelajaran di Kejuaraan Dunia kali ini.
Ikuti perkembangan berita ini dalam liputan khusus: