Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mulai mengenal si kulit bulat dari lapangan sepak bola sederhana bernama Lapangan Ibrahim Adjie (Cikajang), Zaenal Arief dan Yandi Sofyan kini sukses menapakkan kaki sebagai pesepak bola profesional.
Darah sepak bola memang mengalir dalam tubuh kakak beradik itu. Ayah mereka, Dede Ahsan, merupakan pesepak bola lokal Cikajang. Dede seangkatan dengan salah satu legenda Persib, Adeng Hudaya.
"Dulu sering ada turnamen antardesa di Kecamatan Cikajang. Saya dari desa Cikandang dan Dede dari Cikajang," tutur Adeng Hudaya kepada Harian BOLA.
Bakat sepak bola Dede ternyata juga menurun dari sang kakek.
"Dulu waktu muda memang cuma sebatas pesepak bola lokal. Sudah keturunan senang sepak bola dari kakek saya. Waktu zaman Belanda, kakek saya juga main bola di Lapangan Cikajang," ujar Dede.
Tongkat Estafet
Dede dan istrinya, Apol Kusmiati, dikaruniai lima anak, empat laki-laki dan satu perempuan (Yuyi Sri Wahyuni).
Meski tak diharuskan menjadi pesepak bola, empat putra Dede justru melanjutkan tongkat estafet.
"Ya mau bagaimana lagi, memang di keluarga kami darahnya sepak bola. Lagi pula rumah dekat lapangan. Buat anak-anak tidak ada mainan lagi selain sepak bola," ujar Dede.
Selain Zaenal dan Yandi, dua anak kembar Dede, Muhamad Fachrul Reza dan Muhammad Fachrul Rezi, saat ini tengah menempuh jalan serupa.
Keduanya tergabung di Sekolah Sepak Bola Bina Taruna dan rutin berlatih di Lapangan Cikajang setiap hari Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu Eza dan Ezi, panggilan si kembar, mengambil peran sebagai striker seperti kedua kakaknya. Dengan demikian, lengkap sudah keluarga striker dari kaki Gunung Cikuray.
Penulis: Ferry Tri Adi