Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Adanya peringatan Hari Olah Raga Nasional (Haornas) yang dicanangkan pemerintahan Orde Baru pada tanggal 9 September 1983 layak disyukuri di mata pelatih bulu tangkis Maria Kristin Yulianti (30).
Itu artinya pemerintah memandang olah raga sebagai bagian penting dan strategis untuk memajukan prestasi olah raga nasional.
“Kita sebagai insan olah raga layak bersyukur karena olah raga dianggap penting oleh pemerintah. Dengan adanya Haornas yang diperingati saban tahun, kita sebagai pelaku olah raga merasa dihargai dan ditempatkan di tempat yang terhormat,” ujar mantan pebulu tangkis Pelatnas Cipayung yang sejak 2012 menjadi pelatih di almamaternya, PB Djarum, Kudus.
Cuma, adanya peringatan Haornas juga menuntut konsekuensi. Menurut peraih perunggu Olimpiade Athena 2004 ini, para pemangku kepentingan olah raga nasional, terutama atlet, pelatih, dan pengurus tidak bisa santai-santai saja. Mereka harus lebih terpacu untuk berlatih dan menghasilkan prestasi yang membanggakan bagi nusa dan bangsa Indonesia.
“Haornas juga membawa konsekuensi. Para atlet dituntut untuk menjaga nama. Tidak bisa leha-leha dengan latihan sesuka hatinya,” kata Maria.
“Peringatan Haornas sepantasnya menjadi momentum untuk berbuat yang lebih baik dan lebih baik lagi. Bukan seremonialnya yang penting tetapi bagaimana Haornas harus menjadi pijakan para pelaku olah raga untuk meningkatkan prestasi,” tutur Maria.
Penulis: Broto Happy W.