Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hanna Ramadini (20) menyadari bahwa usia emas pebulu tangkis tidaklah panjang. Karena itu, penghuni Pelatnas PBSI di Cipayung ini harus mempersiapkan masa depan dengan optimal.
Dari informasi yang dia baca, banyak mantan atlet yang hidupnya tidak beruntung di masa tua. Dia pun tidak ingin masa depannya terlunta-lunta.
Di sela-sela latihan dan bertanding, Hanna masih menyempatkan untuk belajar.
Pemain kelahiran Tasikmalaya, 21 Februari 1995 ini sekarang tercatat sebagai mahasiswi program D-3 Jurusan MICE Management Universitas Trisakti, Jakarta.
"Tidak ada salahnya saya kuliah sambil berlatih. Sejak masuk pelatnas, saya langsung mendaftar kuliah. Saya memang memiliki semangat untuk meraih sukses, baik di bulu tangkis maupun di studi," ujar Hanna.
Saat ini, pemain besutan klub Mutiara Cardinal Bandung ini tengah menempuh pendidikan di semester lima.
Jurusan meetings, incentives, conferences, and exibitions diambil karena tidak banyak materi kuliah hitung-hitungan.
Selain itu, banyak materi perkuliahan yang kerap bersinggungan dengan kegiatan perjalanan Hanna ke luar negeri saat mengikuti turnamen.
"Banyak juga tugas-tugas mata kuliah dari dosen yang kerap bersinggungan dengan kegiatan traveling. Jadi, saya bisa membuat tugas berdasarkan pengalaman ketika saya dikirim mengikuti turnamen di luar negri. Ya, sambil bertanding juga sekalian mencatat hal-hal menarik selama mengikuti turnamen untuk membuat tugas," ujar juara Vietnam International Challenge 2013 dan Swiss International Challenge 2014 ini.
Menimba ilmu di kampus, menurut Hanna, akan sangat berguna ketika dirinya sudah tidak main bulu tangkis lagi.
Dengan ilmu yang didapat, dia yakin akan bisa merencanakan masa depan yang lebih baik.
"Main bulu tangkis itu ada batasnya. Setelah itu, saya tentu harus siap terjun ke masyarakat. Ilmu dari kampus itulah yang akan menjadi bekal saya nanti setelah tidak main bulu tangkis," ujarnya.
Penulis: Broto Happy W.