Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

RETRO: Timnas Senior Berat di Tengah

By Caesar Sardi - Kamis, 10 September 2015 | 00:00 WIB
Ilustrasi. (Dok. BOLA)

Setelah lama menunggu, akhirnya Benny Dollo merilis 35 nama pemain yang diproyeksikan untuk bertarung di Piala AFF, Desember nanti di Jakarta. Dari daftar tersebut, sekitar 45 persen dihuni pemain lini tengah.

Jumlah ini rasanya tak seimbang dengan pemain lini depan yang hanya empat pemain atau 11 persen dari total pemain yang dipanggil. Uniknya, dari empat pemain tersebut, dipastikan hanya tiga striker yang bisa mengikuti pelatnas di Jakarta, 17 Maret.

Budi Sudarsono, striker yang kini bermain di PDRM Malaysia, tak akan bergabung dalam pelatnas yang sudah dihuni Bambang Pamungkas, Aliyudin, dan Saktiawan Sinaga. Ia baru akan mengikuti pelatnas selepas Juni nanti atau selesainya kontrak di PDRM.

Budi sebenarnya bukan striker murni seperti halnya tiga pemain lini depan lain. Bahkan ia kini lebih sering beroperasi di lini tengah atau second striker. Praktis persaingan di lini tengah pun makin berat.

“Memang jumlahnya cuma segitu saja yang memenuhi standar saya. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan di tengah jalannya pelatnas nanti saya memanggil striker baru. Kita lihat sajalah perkembangannya,” papar Benny.

Nama-nama striker seperti Zainal Arif (Persib), Kurniawan Dwi Yulianto (Persisam), atau Rahmat Rivai (Persiter), yang masuk dalam pantauan timnas sebelumnya, untuk sementara dipinggirkan Benny. “Bukan berarti mereka tidak bagus, tetapi saya melihat kebutuhan tim saat ini dulu,” ujarnya.

Sebaliknya maraknya persaingan di lini tengah diwarnai munculnya banyak debutan, seperti Hariono (Persib), Paulo Rumere, Heru Nerli (Persipura), dan Ade Suhenda (PSPS). “Mereka kita dapatkan dari pantauan atas permainan di kompetisi lalu. Kita akan coba dulu di timnas, apakah mereka mampu bersaing dengan pemain lama,” ungkap Benny.

Manado

Sementara itu, di lini belakang, yang diisi 11 pemain atau 31 persen dari total tim, hanya diselipi Glen Poluakan, yang tergolong benar-benar pemain debutan. Bek sayap asal Persibom Bolaang Mongondow ini melengkapi perjudian Benny, yang selalu memunculkan pemain baru dari tanah kelahirannya, Manado, Sulawesi Utara.

Dari 35 nama tersebut, rencananya akan diciutkan menjadi 25 nama sebulan kemudian. Namun, dalam tahap awal pelatnas masih akan diisi dengan seleksi menyangkut ketahanan fisik para pemain.

Benny sendiri meminta pemain mempunyai VO2 max sekitar 55. Padahal saat ini pemain dalam kondisi tengah libur kompetisi. Praktis akan sulit bagi pemain tersebut mencapai level tersebut. Dalam pelatnas Piala Asia tahun lalu, VO2 max pemain rata-rata hanya 53 padahal mereka dipanggil dan diseleksi di tengah kompetisi yang berjalan ketat.

“Saya belum mendapat surat panggilan hingga saat ini, mungkin nanti. Tetapi, saya siap mengikuti program pelatnas,” ungkap Bambang, Senin lalu.

(Penulis: Ary Julianto)