Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Perekrutan Anthony Martial yang dilakukan Manchester United pada hari terakhir jendela transfer musim panas 2015 dipandang sebagian besar kalangan sebagai pembelian panik. Akan tetapi bagi Louis Saha, kemampuan pemain berusia 19 tahun itu sangat dibutuhkan mantan klubnya itu.
Martial didatangkan United pada hari terakhir dari AS Monaco dengan harga 36 juta poundsterling (Rp 782 miliar). Nilai transfer terasebut membuat dirinya menjadi pemain muda (di bawah 20 tahun) termahal di sepanjang sejarah sepak bola, terlebih harga transfer ini bisa membengkak menjadi 58 juta poundsterling (Rp 1,2 triliun).
Transfer sebesar itu untuk memiliki seorang pemain muda memang tampak sebagai sebuah penjudian besar. Akan tetapi Louis Saha percaya bahwa Manchester United tidak akan kecewa telah mengeluarkan banyak uang untuk memiliki Martial.
Saha merasa yakin bahwa Martial akan menghadirkan dimensi berbeda pada permainan tim yang sangat dibutuhkan United saat ini. Kecepatan dan kemampuan menembus pertahanan lawan yang dimiliki mantan pemain Olympique Lyonnais itu adalah sesuatu yang tidak dimiliki Setan Merah saat ini.
"Dia punya kecepatan dan kekuatan yang dibutuhkan serta jiwa sebagai pemain muda di dalam dirinya sehingga dia akan mengejutkan banyak pemain bertahan karena mereka tidak tahu siapa dia," kata Saha kepada Sky Sports.
"Ia akan menjadi sebuah aset besar bagi Manchester United dan menjadisesuatu yang sangat dibutuhkan karena terkadang mereka tidak memiliki kecepatan di lini depan," lanjut Saha.
Selain itu, Saha juga menyebut Martial sebagai calon penerus penyerang terbaik Prancis di masa yang akan datang. Bahkan mantan pemain yangpernah membela United sejak Januari 2004 hingga Juli 2008 itu menyamakan Martial dengan Thierry Henry.
"Di Prancis kami menyebutnya sebagai penerus Thierry Henry karena dia bisa bermain di sisi kiri atau kanan serangan dan dia punya kemampuan yang sangat besar dengan bola di kakinya," ungkap Saha.
"Dia bisa melewati tiga, empat pemain dengan mudah tanpa ada masalah. Pada saat yang sama, pemain dari generasi baru kami (Prancis) tidak memiliki rasa takut," umbar Saha.