Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pertemuan Manchester United vs Liverpool akan mempertunjukkan duel bek-bek sayap kelas dunia. Di saat penyerang-penyerang kedua klub kesulitan memukau para fans, aksi Nathaniel Clyne, Joe Gomez, Luke Shaw, dan Darmian mencuri perhatian khalayak ramai.
Performa keempat bek sayap ini merupakan kelanjutan dari tren taktik yang terjadi di Piala Dunia terakhir.
Dalam analisis teknisnya, FIFA Technical Study Group (STG) mengatakan bahwa salah satu tren di Brasil 2014 adalah "bek-bek sayap yang secara reguler maju ke depan, menyediakan sokongan melebar dalam serangan dan menyediakan opsi umpan silang."
Laporan tersebut melanjutkan bahwa "kualitas serangan dari sayap impresif" dan skema permainan ini menyumbangkan 37 gol di Piala Dunia 2014.
Darmian (Man United) dan Gomez (Liverpool) merupakan dua bek pendatang baru yang memukau Premier League. Nama pertama mengesankan sejak didatangkan dari Torino dan membangkitkan ingatan para pecinta sepak bola Italia terhadap seorang Gianluca Zambrotta, mantan bek sayap Juventus dan pemenang Piala Dunia 2006.
Sejak laga pertamanya di Premier League, Darmian langsung memesona fans United. Sementara, para penggemar netral mencintainya karena poin bonus yang ia berikan bagi tim FPL (Fantasy Premier League) mereka.
Sementara itu, Joe Gomez merebut perhatian karena performa tenangnya dalam bertahan. Pemuda berusia 18 tahun ini menunjukkan kedewasaan permainan yang melebihi usianya. Ia bahkan tampil solid kendati turun di sektor yang bukan posisi aslinya.
Walau Darmian dan Gomez memesona, Luke Shaw (20) masih nomor satu urusan mendukung serangan musim ini. Ia progresif dalam memainkan si kulit bundar. Bek kiri Setan Merah tersebut secara rata-rata melepas 31,75 operan ke depan per 90 menit. Bandingkan angka tersebut dengan Clyne (22,25), Gomez (26), dan Darmian (28).
Selain itu, eks Southampton tersebut mencatatkan rataan 1 peluang (operan yang berujung ke tembakan bagi rekan) per laga. Clyne dan Darmian hanya 0,50 peluang per laga sementara Gomez 0,75.
Shaw pun masih mengungguli mantan rekannya di Southampton, Clyne, perihal akurasi operan. Pemain nomor punggung 3 United ini mencatatkan rataan operan 86% berbanding 78% dari bek kanan Liverpool tersebut. Dari keempat bek tadi, hanya Shaw dan Gomez yang telah menyumbang assist.
Akan tetapi, ada sisi negatif juga dari performa menyerang eksplosif sang pemain. Keagresifan menyerang Shaw dieksploitasi oleh Swansea saat United tumbang 1-2 di Stadion Liberty.
Apakah gol-gol di Old Trafford nanti datang dari sumbangan assist pemain-pemain tadi? Kita hanya bisa tunggu dan saksikan!