Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Benitez, Raja Clean-Sheet Enggan Disebut Defensif

By Ade Jayadireja - Kamis, 10 September 2015 | 16:29 WIB
Keylor Navas, terbantu dengan pendekatan sepak bola ala Rafael Benitez. (Gonzalo Arroyo Moreno/Getty Images)

Rafael Benitez menolak cap defensif yang diarahkan analis sepak bola dan media Spanyol terhadap skuat racikannya, Real Madrid.

Kemenangan 5-0 yang dipetik Madrid atas Betis di pekan kedua La Liga menjadi cara terbaik Benitez buat menjawab kritik.

“Tim mana yang melepas tembakan paling banyak di pekan pertama La Liga? Real Madrid. Jika memiliki lebih banyak tembakan ketimbang lawan diartikan defensif, saya menyerah,” kata Benitez di As.

Kalimat tersebut diucapkan Benitez kala Madrid hanya meraup hasil imbang tanpa gol melawan Sporting Gijon di pekan pembuka La Liga 2015/16. Benitez boleh saja enggan disebut sebagai pelatih penganut paham sepak bola negatif.

Namun, rekam jejak eks pelatih Valencia, Liverpool, dan Napoli itu membuktikan bahwa dirinya begitu mengagungkan kesolidan di lini pertahanan.

Sampai 12 April 2015, Benitez merupakan pelatih yang mencatatkan persentase clean-sheet (tidak kebobolan) tertinggi di sepanjang sejarah Premier League.

Selama 254 laga menjadi pelatih Liverpool (2004-2010), Benitez sanggup meraup 114 clean-sheet (44,9 persen). Presentase gawang steril tim Benitez itu, kini sudah dilewati Jose Mourinho (196 laga, 105 clean-sheet/53,5 persen).

Walau begitu, fakta tadi menjadi salah satu bukti obsesi Benitez terhadap kekuatan pertahanan.

“Benitez meracik tim yang sangat kokoh dan sulit dikendalikan tim lawan. Metodenya adalah mencatatkan clean-sheet dan kemudian mencari gol lewat pendekatan itu,” tutur eks anak asuh Benitez di Liverpool, Boudewijn Zenden.

Hasil-hasil yang diraih Madrid selama ditukangi Benitez juga memperlihatkan kecenderungan tersebut.