Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Rafael Benitez menolak cap defensif yang diarahkan analis sepak bola dan media Spanyol terhadap skuat racikannya, Real Madrid.
Kemenangan 5-0 yang dipetik Madrid atas Betis di pekan kedua La Liga menjadi cara terbaik Benitez buat menjawab kritik.
“Tim mana yang melepas tembakan paling banyak di pekan pertama La Liga? Real Madrid. Jika memiliki lebih banyak tembakan ketimbang lawan diartikan defensif, saya menyerah,” kata Benitez di As.
Kalimat tersebut diucapkan Benitez kala Madrid hanya meraup hasil imbang tanpa gol melawan Sporting Gijon di pekan pembuka La Liga 2015/16. Benitez boleh saja enggan disebut sebagai pelatih penganut paham sepak bola negatif.
Namun, rekam jejak eks pelatih Valencia, Liverpool, dan Napoli itu membuktikan bahwa dirinya begitu mengagungkan kesolidan di lini pertahanan.
Sampai 12 April 2015, Benitez merupakan pelatih yang mencatatkan persentase clean-sheet (tidak kebobolan) tertinggi di sepanjang sejarah Premier League.
Selama 254 laga menjadi pelatih Liverpool (2004-2010), Benitez sanggup meraup 114 clean-sheet (44,9 persen). Presentase gawang steril tim Benitez itu, kini sudah dilewati Jose Mourinho (196 laga, 105 clean-sheet/53,5 persen).
Walau begitu, fakta tadi menjadi salah satu bukti obsesi Benitez terhadap kekuatan pertahanan.
“Benitez meracik tim yang sangat kokoh dan sulit dikendalikan tim lawan. Metodenya adalah mencatatkan clean-sheet dan kemudian mencari gol lewat pendekatan itu,” tutur eks anak asuh Benitez di Liverpool, Boudewijn Zenden.
Hasil-hasil yang diraih Madrid selama ditukangi Benitez juga memperlihatkan kecenderungan tersebut.
Dalam 10 partai bersama Benitez, Los Blancos bisa tujuh kali terhindar dari gol lawan.
Mereka jarang mendapat ancaman. Dalam sepasang partai La Liga, Sergio Ramos dkk. hanya menerima 13 tembakan musuh atau rata-rata 6,5 tendangan per gim.
Rekor Navas
Rapor defensif Madrid besutan Benitez sudah jauh lebih baik dari catatan tim di La Liga 2014/15.
Musim lalu Real Madrid menerima 11,9 ancaman lawan dalam satu laga.
Satu pemain sepertinya sangat diuntungkan dengan pendekatan Benitez: kiper Keylor Navas.
Ia diambang pencapaian bersejarah. Andai bisa kembali menjaga gawangnya bersih dari gol di pekan ketiga melawan Espanyol, Sabtu (12/9), Navas akan menjadi kiper pertama Madrid sejak 1975 yang bisa menjaga gawangnya steril dalam tiga pekan perdana La Liga.
Sosok yang terakhir kali melakukannya adalah Miguel Angel Gonzalez Suarez. Ia tak kebobolan dalam tiga laga melawan Santander 2-0, Oviedo (0-0), dan Hercules (4-0).
Miguel merasa bahwa Navas akan bisa menyamai prestasinya.
“Keylor punya segala persyaratan untuk menjadi penjaga gawang Real Madrid. Ia adalah pekerja keras yang selalu ingin berkembang hari demi hari,” kata pria berusia 67 tahun itu.
Penulis: Sem Bagaskara