Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Badan Olah Raga Profesional Indonesia (BOPI) sedang dipusingkan dengan proses verifikasi Piala Kemerdekaan.
Tim Transisi yang merupakan penggagas turnamen tersebut ternyata masih belum melengkapi berkas untuk diverifikasi. Kondisi ini membuat BOPI gusar. Pasalnya, proses penilaian layak atau tidaknya suatu turnamen membutuhkan waktu sekitar dua minggu.
Jika Piala Kemerdekaan tetap digelar pada 15 Agustus, maka sudah seharusnya pekan ini seluruh berkas masuk ke BOPI.
“Seharusnya memang Rabu (5/8) menjadi batas akhir. Menghadapi kondisi seperti ini, kami sudah menyurati Tim Transisi, namun belum ada balasan,” kata Heru Nugroho, Sekjen BOPI.
Tidak mulusnya komunikasi kedua belah pihak sangat disayangkan pihak-pihak terkait. Padahal, kantor Tim Transisi dan BOPI bersebelahan, yakni di lantai sembilan gedung Kemenpora, Jakarta.
“Kami ingin secepatnya tampil di turnamen. Semoga tidak diundur lagi,” ucap Yudi Apriyanto, CEO Cilegon United.
Cicil Berkas
Menurut Heru, saat ini Tim Transisi memakai cara menyicil untuk memenuhi berkas yang diminta BOPI. Terakhir kali mereka menyerahkan berkas yakni pada Selasa (4/8).
“Masih ada beberapa berkas yang harus dipenuhi. Terutama terkait MoU kerja sama antara Tim Transisi dengan EO (event organizer) yang akan menggulirkan Piala Kemerdekaan,” ucap Heru.
BOPI butuh kejelasan siapa yang akan bertanggung jawab atas keberlangsungan turnamen.
“Kami harus lihat regulasi turnamennya sepeti apa. BOPI mendesak Tim Transisi agar lebih serius dalam menggelar turnamen,” ucap Heru.
Peresmian EO oleh Tim Transisi juga menjadi misteri meski mereka mengklaim telah memutuskan memakai salah satu EO sejak bulan lalu. Saat coba dikonfirmasi ke pihak Tim Transisi hingga Kamis (6/8) malam, Harian BOLA belum mendapat respons.
(Penulis: Kukuh Wahyudi)