Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Rapat Tim Transisi pada Rabu (2/9/2015) menetapkan Surabaya sebagai tempat pergelaran semifinal Piala Kemerdekaan. Salah satu alasannya terkait tingginya animo pencinta sepak bola nasional di Surabaya.
Selain mempertimbangkan tingginya animo penggila bal-balan di Kota Pahlawan, Tim Transisi juga memilih Surabaya karena dianggap sebagai lokasi netral. Tim Transisi juga melihat kesiapan Surabaya, baik panpel maupun fasilitas di sana.
“Kebetulan tidak ada tim semifinalis dari Surabaya. Kami juga menilai Surabaya siap dari sisi arena. Karena panitia pelaksana di Surabaya adalah bonek (suporter Persebaya), maka kami akan minta untuk pengerahan massa,” ujar anggota Tim Transisi, Cheppy Wartono, saat ditemui di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (2/9/2015).
Tim Transisi sudah menyampaikan keputusan tersebut pada keempat semifinalis, yakni PSMS, Persepam, Persinga, dan Persiba. Keempat klub dikabarkan tak keberatan dengan penunjukan Surabaya. Bahkan, PSMS Medan bisa memaklumi terkait jauhnya lokasi.
Cheppy melanjutkan, rapat Tim Transisi juga membahas mengenai acara tambahan untuk menarik massa. Di antaranya adanya perlombaan atletik atau pertandingan ekshibisi antara Persipura dan Persebaya All Star sebelum laga semifi nal digelar.
“Semua akan kami putuskan Jumat (4/9). Besok (Kamis) kami akan berangkat ke Surabaya untuk berkomunikasi langsung dengan panpel di sana,” kata Cheppy.
Menurut Cheppy, laga ekshibisi yang melibatkan Persipura merupakan penawaran dari pihak ketiga. Artinya, Tim Transisi tidak akan berkomunikasi langsung dengan manajemen Persipura.
Namun, Sekretaris Umum Persipura, Rocky Bebena, mengaku belum menerima surat undangan tersebut. “Kami belum menerima dan harus merapatkan terlebih dulu soal undangan tersebut,” kata dia.
Adapun dua laga semifinal akan mempertemukan Persepam Madura vs PSMS Medan pada Rabu (9/9/2015) dan Persinga Ngawi vs Persiba Bantul pada Kamis (10/9).
Laga final akan digelar pada Minggu (13/9) di tempat yang sama.
Kebanjiran Sponsor
Cheppy mengatakan, Tim Transisi saat ini telah menerima dana dari sejumlah sponsor, di antaranya kucuran dari tiga bank pemerintah, yakni BNI, Mandiri, dan BRI.
“Kami juga sedang berkomunikasi dengan Bank BTN. Semoga ini tembus,” ujar Cheppy.
Selain dari keran perbankan, Tim Transisi pun mengklaim akan mendapatkan kucuran dana dari perusahaan retail Indomaret dan Telkomsel.
Ia juga mengklaim telah meneken kontrak dengan dua stasiun televisi, yakni TVRI dan sebuah stasiun televisi swasta.
“Targetnya kami mendapat dua stasiun televisi swasta lagi. Semakin banyak yang menyiarkan, semakin banyak yang akan menonton Piala Kemerdekaan,” tutur Cheppy.
Namun, ia enggan menyebutkan total dana yang diterima dari sponsor. Menurut Cheppy, sejauh ini pengeluaran dana belum mencapai setengah dari rencana total pengeluaran turnamen yang mencapai 40 miliar rupiah.
“Kami baru mengeluarkan anggaran di bawah 20 miliar. Ternyata anggaran untuk panitia pelaksana tidak sebesar yang kami duga,” kata dia.
Cheppy mengatakan, Tim Transisi masih memegang sejumlah dana untuk semifi nal. Bahkan, kata dia, mereka juga belum menerima laba dari hasil penjualan tiket.
“Hasil penjualan tiket pakai sistem bagi hasil, 70 persen untuk pemerintah pusat dan sisanya untuk pemerintah daerah,” tuturnya.
Penulis: CW-1