Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Di Jawa Timur ada beberapa klub yang memilih untuk tidak mengikuti turnamen Piala Indonesia Satu dan Piala Kemerdekaan, Agustus ini. Bukan tanpa alasan jika mereka memilih untuk tidak beraktivitas pada saat beberapa tim lain memilih salah satunya.
Manajer Persida Sidoarjo Rosid Mardani menyatakan, timnya tak mendaftar ke Piala Kemerdekaan karena tak ingin terseret dalam arus konflik antara Menpora dan PSSI. "Bukan kami mau ambil jalan aman. Tapi inilah wujud sikap kami," ucap Rosid.
Rosid juga menuturkan jika manajemen Persida sejak awal memutuskan untuk tidak beraktivitas selama kisruh sepak bola Indonesia berlangsung. Mereka khawatir, apa yang mereka lakukan mubazir bila sampai batal digelar.
"Apalagi kondisi keuangan Persida sangat pas-pasan. Kalau kami paksa untuk ikut, lantas pada akhirnya batal, kami akan kehabisan uang. Kami takut tidak bisa ikut kalau ternyata ada kompetisi resmi," katanya.
Efisiensi dana memang menjadi alasan kuat Persida untuk tidak memilih salah satunya. Sebab pada musim 2014, mereka harus pontang-panting mencari dana guna memenuhi kebutuhan timnya selama semusim.
Pengalaman pahit itu menjadi pelajaran bagi mereka. Terlebih kedua turnamen bukanlah even yang langsung digelar oleh PSSI.