Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Persiapan Persita Tangerang menjelang Piala Presiden 2015 ini tergolong minim, hanya 14 hari. Meski demikian Pendekar Cisadane pantang kalah saat bertemu Persija Jakarta yang memiliki ambisi besar untuk lolos ke babak delapan besar.
Pertarungan kedua tim pada Kamis (3/9) di Stadion Kapten Dipta, Gianyar, ibarat laga dua tim yang belum sempurna. Akan tetapi keduanya menjadikan turnamen yang membuat denyut nadi klub ini bergerak lagi, sebagai saluran prestise.
“Tentu saja, kami ingin terus lanjut ke babak delapan besar. Semakin banyak kami bertanding, maka semakin banyak pula match fee yang bisa kami terima, dan prestasi tentu akan semakin baik,” kata Bambang Nurdiansyah, pelatih Persita.
Menghadapi Persija yang diyakini memiliki kekuatan dan materi pemain yang lebih baik, Pendekar Cisadane tak silau. Bambang bahkan meyakini motivasi para pemain muda yang ada di timnya akan lebih unggul. “Dari sisi persiapan saya yakin, kami dan Persija, sangat kurang. Materi kami juga pas-pasan. Namun kami diperkuat sebagian besar pemain eks Persita U-21. Tenaga mereka lebih besar dan lebih fit dibanding beberapa pemain senior di Persija, hal ini akan kami manfaatkan,” ungkap pelatih yang akrab disapur Banur tersebut.
Sayang, beberapa pemain asing andalan Persita seperti Kenji Adachihara, Javad Nekounam dan Luis Edmundo, tak bisa main karena persoalan KITAS dan peraturan panpel yang berubah-ubah. “Tapi kami masih memiliki Bruno Casmir yang akan melapis pertahanan kami,” tutur Banur.