Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Laga Final Kontroversial Piala Polda Jateng

By Wisnu Nova Wistowo - Senin, 3 Agustus 2015 | 20:18 WIB
PSIS juara Piala Polda Jateng dengan kemenangan agregat 2-1. (Gonang Susatyo/Juara.net)

2 oleh PSIS. Sukses itu mengantarkan PSIS tampil sebagai juara. Mereka unggul agregat 2-1 karena pada final pertama di Solo kedua tim bermain imbang 0-0.

Dalam laga ini, kemenangan PSIS ditentukan lewat tendangan penalti yang dituntaskan kapten Fauzan Fajri pada injury time. Gelandang Persis, Abdi Gusti, mengaku bingung dengan keputusan wasit Maulana yang memberikan penalti bagi PSIS.

“Tidak ada kejadian apa pun. Saat ada kemelut, saya justru dijatuhkan pemain PSIS sehingga bola jatuh di depan Rico (Fernanda) yang kemudian dibuang jauh. Anehnya, wasit meniupkan peluit ada pelanggaran,” kata Abdi Gusti.

Insiden itu membuat pemain Persis mengajukan protes. Apalagi, pertandingan sesungguhnya sudah melewati tambahan waktu. Wasit memberikan tambahan waktu empat menit, tapi saat penalti diberikan sudah memasuki menit ke-96.

“Ini yang membuat kami kecewa. Tidak ada pelanggaran yang dilakukan pemain kami. Tidak ada pemain PSIS yang terjatuh. Tapi, wasit meniup peluit. Lebih ironis lagi, penalti diberikan saat tambahan waktu sudah enam menit,” ujar Totok Supriyanto, Direktur Olah Raga PT Persis Solo Saestu yang menaungi Persis.

Sukses PSIS kian lengkap karena tak terkalahkan di sepanjang turnamen. “Kami tak hanya juara, tapi juga menjadi tim yang tak terkalahkan. Walau begitu, harus diakui pemain terbebani. Sebaliknya, Persis bermain tanpa beban,” kata pelatih PSIS M. Dhofir.

PSIS berhak atas hadiah sebesar 30 juta rupiah. Persis sebagai runner-up mengantungi 20 juta. Semifinalis Persibas Banyumas dan PSCS mendapat hadiah 10 juta yang dibagi dua.

Gonang Susatyo