Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Aktivitas Pemain, Masuk TNI demi Masa Depan

By Firzie A. Idris - Kamis, 20 Agustus 2015 | 22:03 WIB
Adam Alis, Abduh Lestaluhu, Manahati Lestusen, Teguh Amirudin, dan Wawan Febriyanto, sedang seleksi masuk TNI AD. (Herka Yanis Pangaribowo/BOLA, Fernando Randy/BOLA)

PSSI dan pengelola kompetisi nasional sedang berupaya agar sepak bola nasional bisa menjadi sumber penghidupan bagi pelakunya.

Sepak bola tak lagi dipandang sebatas olah raga. Pemangku kepentingan sepak bola di Tanah Air tersebut semakin gencar menjadikan sepak bola sebagai industri besar.

"Menurut FIFA dan AFC, Indonesia memiliki dua unsur utama yang dibutuhkan, yaitu bakat dan pasar. Saya pribadi yakin kita akan mendapatkan golden moment sebagai jalan Indonesia bisa maju," kata Joko Driyono, CEO PT Liga Indonesia sebagai operator kompetisi profesional.

Joko ingin agar anak-anak muda di Indonesia menjadikan sepak bola sebuah masa depan. Namun, kenyataannya, beberapa pemain masih meragukan hal itu.

Adam Alis, Abduh Lestaluhu, Manahati Lestusen, Teguh Amirudin, Wawan Febriyanto, dan Muhammad Arsyad menjadi contoh. Mereka sedang proses mendaftar masuk TNI Angkatan Darat.

Akan tetapi, mendaftar menjadi tentara bukanlah untuk melepaskan dunia sepak bola.

"Kami hanya jaga-jaga untuk masa depan. Menjadi pesepak bola kan tidak selamanya. Bisa saja kami cedera dan gantung sepatu lebih cepat. Kami butuh pekerjaan yang lebih menjamin," ucap Adam, gelandang Persija di LSI 2015.

Adam dan yang lain mengaku berminat menjadi tentara lantaran mengabdi untuk negara. Selain itu, berseragam loreng-loreng dianggap gagah dan keren.

"Misalkan mencoba bisnis, tentu membutuhkan modal yang banyak. Saya belum punya untuk itu," ujar Abduh, bek kiri timnas U-23 di SEA Games 2015 itu.

Tinggal di Markas

Sementara itu, Teguh optimistis menjalani seleksi masuk TNI AD lewat jalur prestasi.

"Sayang kalau melewatkan tawaran itu. Bahkan, saya akan memilih pendidikan di TNI jika jadwalnya bersamaan dengan Piala Presiden," kata kiper asal Malang tersebut.

Cukup mengejutkan memang jika jebolan Akademi Arema ini memilih dunia militer ketimbang sepak bola. Secara tersirat, ia mengungkapkan kekisruhan sepak bola yang sedang terjadi menjadi salah satu faktornya.

Saat ini Teguh memang belum mengetahui kapan pendidikan TNI akan dilakukan di Jakarta. Namun, dia sudah siap 100 persen meskipun panggilannya mendadak.

Pasalnya, saat ini kiper Barito Putera di LSI 2015 itu belum fokus bergabung dengan klub. Karena itu, dia bisa sewaktu-waktu mengikuti pendidikan tersebut.

"TNI bisa untuk masa depan. Jadi pesepak bola itu tidak lama," tutur kiper berusia 22 tahun tersebut.

Ditanya tentang persiapannya mengikuti pendidikan militer, Teguh mengaku tidak grogi sebab dia sempat satu tahun tinggal di markas TNI AD di Linud 502 Jabung Kabupaten Malang pada 2012.

Kala itu, ia berseragam Persekam Metro FC yang menggunakan mes di barak TNI AD.

"Dulu pernah tinggal di lingkungan TNI. Jadi, kehidupannya sedikit banyak tahu," kata pilar timnas di Asian Games 2014 dan SEA Games 2015 itu.

Hubungan pesepak bola dan tentara memang bukan barang baru. Banyak pendahulu Teguh dkk. yang hidup dengan status sebagai tentara dan atlet sepak bola. Salah satunya adalah Rahmad Darmawan.

Penulis: Kukuh Wahyudi/Restu Yuda

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P