Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Lini pertahanan Chelsea musim ini menjadi perhatian karena dinilai terlalu rapuh. The Blues tercatat sudah sembilan kali kebobolan dalam empat laga awal di edisi 2015-16.
Menjelang menit-menit akhir penutupan bursa transfer musim panas, Chelsea merekrut Papy Djilobodji dari klub Ligue 1, Nantes. Tidak tanggung-tanggung, klub asal London Barat itu memberi kontrak berdurasi empat tahun.
Kehadiran Papy Djilobodji dianggap sebuah transfer panik. Sebab, sepanjang musim panas Chelsea dikaitkan dengan bek milik Everton, John Stones.
Minat terhadap Djilobodji mulai tumbuh setelah tiga tawaran Chelsea ditolak oleh Everton. Dengan usia yang sudah 26 tahun, Manajer Jose Mourinho tampaknya punya alasan khusus mengapa mendatangkan Djilobodji, yang mungkin namanya jauh dari popularitas sepak bola Eropa.
Djilobodji Mengawali karier profesional bersama klub Prancis, US Senart-Moissy pada 2009. Setelah semusim, ia kemudian hijrah ke Nantes.
Awalnya, Djilobodji bermain di posisi gelandang bertahan. Hal itu dikarenakan dia memiliki kecepatan dan kuat dalam duel fisik.
Namun, Djilobodji akhirnya bermain di posisi bek tengah yang terbukti lebih cocok untuknya.
Selama membela Nantes, pemilik 12 cap untuk tim nasional Senegal itu sukses mencatatkan 171 penampilan dan sembilan gol.
Berkat penampilan baik tersebut, Djilobodji sukses mengantarkan Nantes promosi ke Ligue 1 pada musim 2012-13.
Kehadiran Djilobodji bisa menjadi jawaban atas kerapuhan Chelsea. Hal ini dilakukan Mourinho untuk mengembalikan kekokohan lini pertahanan kubu Stamford Bridge.