Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Piala Presiden - Kontrak Pemain Masih dalam Proses

By Firzie A. Idris - Rabu, 19 Agustus 2015 | 16:32 WIB
Persib, masih menggodok sistem kontrak untuk pemain. (Budi Kresnadi)

Sebanyak 16 klub peserta Piala Presiden, yang akan dimulai pada 30 Agustus, mulai bersiap diri. Manajemen masing-masing klub telah berkoordinasi dengan tim pelatih untuk menggelar latihan intensif.

Namun, beberapa klub masih belum tuntas membuat kebijakan terkait kewajibannya kepada pemain. Ada tim yang masih dalam proses membuat sistem kontrak untuk pemain.

Persib contohnya. Juara Liga Super Indonesia 2014 itu sebenarnya dikenal memiliki rekam jejak yang bagus dalam melindungi hak pemain.

"Soal kewajiban itu kami masih mencari formula yang tepat. Secepatnya tentu akan kami selesaikan. Kami tak mau konsentrasi pemain terganggu dalam mempersiapkan diri," kata Risha Adi Wijaya, Direktur PT PBB selaku pengelola Persib.

Hal serupa dilakukan Arema. Tim berjulukan Singo Edan itu baru melakukan persiapan secara teknis. Persiapan nonteknis seperti kontrak pemain untuk turun di Piala Presiden masih belum dibahas.

Meski begitu, saat ini manajemen Arema terus membayar 25 persen dari gaji seharusnya per bulan. Tapi, pencairannya tidak mulus karena terkadang masih terlambat.

Bila Persib dan Arema masih dalam proses untuk menggaji pemain, PSM memiliki langkah lebih maju.

Manajemen PSM sudah siap menerapkan sistem gaji bulanan kepada pemain di Piala Presiden. Nilainya adalah 25 persen dari gaji per bulan pada LSI 2015.

"Manajemen dan pemain sudah sepakat soal gaji. Pembayaran gaji mereka dimulai awal bulan depan," ujar Sumirlan, Direktur Teknik PSM.

Tidak hanya pemain lama, kesepakatan itu juga berlaku untuk rekrutan anyar Juku Eja, yakni Satrio Syam, Ferdinand Sinaga, dan Tamsil Sijaya. "Besar gaji mereka adalah 25 persen dari gaji di klub lama," tutur Sumirlan lagi.

Solusi

Saat ini, setiap klub diketahui sedang gusar lantaran kran pemasukan dari tiket pertandingan dan sponsor sedang terhenti. Karena itu, urusan yang berbau uang harus melalui komunikasi panjang.

Kondisi ini yang menjadi latar belakang promotor Mahaka Sports and Entertainment menggelar Piala Presiden. Mereka yakin, Piala Presiden dapat menguntungkan promotor dan klub.

CEO Mahaka, Hasani Abdulgani, menilai Piala Presiden bisa menjadi jalan keluar bagi setiap klub yang sedang dihantam masalah finansial.

"Sebenarnya, Piala Presiden menjadi solusi. Total duit yang didapat bisa mencapai 6 miliar rupiah jika bisa juara," katanya.

Tak hanya itu, Mahaka juga memberikan uang muka yang tak sedikit kepada klub sebelum memulai turnamen.

"Uang 100 juta akan diberikan kepada klub jika segala persyaratan sudah dipenuhi. Lalu, sebanyak 500 juta akan diberikan ketika klub-klub kontestan mendarat di lokasi turnamen," ujar Hasani.

Hasani ingin besarnya uang tampil yang didapat klub di Piala Presiden bisa menjadi cerminan match fee kompetisi yang durasinya jauh lebih panjang.

Penulis: Kukuh Wahyudi/Abdi Satria/Iwan Setiawan

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P