Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Jakarta, kini mantan pelatih Persiwa itu memilih berbisnis angkutan umum rute Malang-Yogyakarta. Awalnya, pendapatan selama melatih Persiwa ia investasikan dengan membeli truk distribusi.
“Selain mengangkut hasil pertanian dari Malang ke Jakarta, truktruk itu juga suka dipakai mengangkut material bangunan,” kata Joko.
Namun, saat ini ia memilih jenis usaha baru yang sedang disukai publik. “Dalam dua tahun terakhir, semua truk untuk usaha saya jual dan beralih ke biro perjalanan jurusan Malang-Yogyakarta,” tutur Joko.
Pengelolaan Travel Detrans dengan empat unit minibus yang dimilikinya kini dijalankan oleh putra sulung Joko, Dimas Yanuar, yang baru lulus dari Universitas Brawijaya. Sebenarnya, tahun lalu Joko juga menutup usaha cuci mobil di Jalan Imogiri Barat, Yogyakarta, karena letak yang tak strategis.
“Tempat cuci mobil itu sebenarnya ramai. Saya sudah punya banyak pelanggan. Sayang, lokasinya dekat lampu merah sehingga mengganggu lalu lintas,” tutur pelatih asal Turen, Kabupaten Malang itu.
Adapun nasib Joko Susilo di bidang kepelatihan cukup mulus. Di tengah sepak bola nasional yang vakum dan membuat banyak pelatih menganggur, Joko justru dipercaya menangani tim Pra-PON Papua.
Sejak Februari, ia mengaku telah menggembleng tim tersebut. Namun, pada awal Juli pemusatan latihan daerah dihentikan setelah hubungan Asprov Papua dan KONI Papua memanas.
“Akhir Juli ini penentuan saya di tim Pra-PON Papua. Jika mereka masih menginginkan saya, tim akan jalan terus. Kalau tidak, ya berhenti di tengah jalan. Namun, saya ingin gaji dua bulan yang tertunggak harap diselesaikan,” ujarnya.
Gatot Susetyo