Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ricardo Kishna: Hibrida Empat Superstar

By Fajar Mutaqin Ahmad - Senin, 31 Agustus 2015 | 15:50 WIB
Ricardo Kishna, punya potensi besar yang bisa terus dikembangkan. (Paolo Bruno/Getty Images)

Lazio menyasar Liga Belanda sebagai kolam transfer pemain favorit. Mereka pun mendapatkan "ikan segar" nan berkualitas dalam rupa Ricardo Kishna.

Musim panas ini, Lazio mengangkut dua pemuda Belanda ke Italia. Kishna (20 tahun) dan Wesley Hoedt (21) menyusul rekan senegara mereka, Stefan de Vrij dan Edson Braafheid, yang lebih dulu tiba di Olimpico musim lalu.

Strategi perburuan pemain ala Direktur Olah Raga Igli Tare menyasar bakat-bakat muda Negeri Kincir Angin karena masih relatif segar dan berharga murah.

Untuk memindahkan Kishna dari Ajax Amsterdam, Lazio cuma mengeluarkan uang 4 juta euro atau setara 63 miliar rupiah.

Dengan biaya murah itu, Gli Aquilotti (Elang Muda) dipuji mendapatkan paket lengkap dalam sosok satu pemain.

"Kishna ialah percampuran antara Cristiano Ronaldo, Angel Di Maria, dan Robin van Persie," kata agennya, Mino Raiola, pada Maret silam.

Ucapan sang agen super mungkin terasa berlebihan, tapi bisa dimengerti mengingat statusnya sebagai "penjual" pemain. Cuma, Raiola jelas punya alasan tepat.

Dari ADO ke Ajax

Adanya sosok Raiola sebagai agen Kishna cukup menjelaskan sebesar apa bakat yang ia punya. Raiola menangani deretan superstar seperti Mario Balotelli, Zlatan Ibrahimovic, atau Paul Pogba.

Kishna memang belum mencapai level seperti Ibra cs., tapi pemuda berdarah Belanda-Suriname-India itu sudah kondang sejak jenjang junior.

Ketika masih berusia lima tahun, Kishna masuk tim VUC, klub lokal amatir di kota kelahirannya, Den Haag.

Pencari bakat salah satu klub besar, ADO Den Haag, tertarik merekutnya ketika lewat dan melihat sang bocah tengah memainkan bola. Pada usia enam tahun, ia pun diangkut ke akademi ADO.

"Kebetulan saya tinggal sangat dekat dengan Stadion Kyocera, markas ADO," ucap Kishna.

Pemain kidal itu berkembang sebagai anggota salah satu generasi terbaik yang pernah dimiliki akademi ADO Den Haag.

Rekan seangkatan Kishna kala itu ialah Nathan Ake, yang kini dipinjamkan Chelsea ke Watford.

ADO menjuarai berbagai kompetisi level junior, salah satunya Eurokids Soccer pada 2007. Kishna menerima trofi sebagai Pemain Terbaik Turnamen tersebut.

Talentanya sampai tercium ke tanah Inggris. Ia diminati Liverpool, tapi Kishna mewujudkan mimpinya buat memperkuat akademi klub terbesar di Belanda, Ajax Amsterdam.

"Ricardo punya talenta sangat hebat dan dia menginginkan Ajax. Kami tak bisa apa-apa," kata pelatih ADO ketika itu, Maurice Steijn.

Segera setelah mendapatkan kontrak pertama dalam usia 16 tahun di Ajax, Kishna lagi-lagi meroket sebagai bintang di level junior.

Jatah naik kelas ke tim utama bukan lagi hal sulit. Ia memaknai debut liga di tim senior dengan gol dalam laga kontra AZ Alkmaar (4-0), Februari 2014.

Kishna pun selalu menyumbang assist dalam dua partai selanjutnya berturut-turut. Dirinya semakin dibanjiri pujian.

"Jika dia sedang mengontrol bola, Anda merasakan sesuatu akan terjadi. Dia kreatif, punya teknik dan operan bagus, cepat, serta memiliki kemampuan mencetak gol," kata pelatih pertama Kishna di tim junior Ajax, Robin Pronk, kepada Voetbalprimeur.

Setelah resmi menembus tim utama, cara bermain Kishna terus dibandingbandingkan dengan sederet bintang.

Soal teknik dribel, ia disebut mirip superstar Madrid, Cristano Ronaldo. Di tim junior Ajax, Kishna dipanggil Di Maria karena punya kecepatan dan gaya memasok umpan silang tajam seperti winger ofensif PSG, Angel Di Maria.

Kishna juga menyamakan dirinya dengan Van Persie soal kemampuan mencetak gol. Hibrida alias percampuran para bintang yang melebur dalam sosok Kishna semakin lengkap berkat keterkaitannya dengan Ibrahimovic.

Media Belanda menilai bakat Kishna berkategori "aneh" karena ia sangat lincah walau badannya tergolong raksasa buat ukuran winger.

Ya, modal akselerasi tinggi di balik postur bongsor itu mirip fitur pada diri Ibra.

Hibrida empat superstar itu pun berbuah keceriaan bagi Lazio. Di pekan perdana Serie A, Kishna langsung mencetak gol dalam debutnya ke gawang Bologna (2-1).

"Kishna pemain lengkap. Ia bisa menyuplai assist, mencetak gol, bermain di kedua sisi. Dia hanya harus mempertahankan konsistensi dan emosi." Begitu nasihat Raiola kepada kliennya.

Penulis: Beri Bagja

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P