Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
PT Liga Indonesia memberikan wacana salary cap (pembatasan gaji) ke semua klub peserta ISL dengan tujuan agar bisa menekan pengeluaran klub selama mengarungi kompetisi ISL nanti.
Namun, ide diberlakukannya salary cap kurang mendapat persetujuan dari kubu Maung Bandung. Setelah Manajer Persib, Umuh Muchtar, menyatakan tidak setuju. Giliran striker muda Persib, Yandi Sofyan Munawar, juga melontarkan hal yang sama.
"Saya tidak setuju dengan wacana itu walaupun tujuannya untuk mengurangi pembengkakan pengeluaran," ujar Yandi di Mess Persib, Jl. Ahmad Yani, Bandung, Minggu (16/8/2015).
Yandi menduga aturan tersebut kemungkinan juga tidak akan disetujui oleh pemain-pemain lainnya, terutama pemain yang benar-benar menggantungkan hidupnya dari sepak bola.
"Selama ini saya menggantungkan hidup dengan bermain bola jadi kalau sampai ada salary cap, saya kurang setuju. Saya harap aturan itu tidak jadi diberlakukan," ujarnya lagi.
Menurutnya, dengan salary cap justru membuat pemain kurang termotivasi untuk meningkatkan kualitas karena bayarannya akan terbatas. "Istilahnya kalau main bagus bisa nambah lagi, tapi kalau ada salary cap jadi mentok," pungkas pemain asal Cikajang, Garut ini.