Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Analisis Peran Ferdinand Sinaga di PSM

By Firzie A. Idris - Rabu, 2 September 2015 | 21:24 WIB
Ferdinand Sinaga (Abdi Satria)

Pada ajang Piala Presiden 2015, Ferdinand Sinaga memperkuat PSM Makassar. Pada pertandingan perdana, pemain terbaik Indonesia Super League (ISL) 2014 itu langsung menunjukkan kemampuannya. Dia kini jadi pemain penting bagi Juku Eja – julukan PSM.

Penulis: Sirajudin Hasbi

Ferdinand Sinaga tampil gemilang pada pertandingan Grup D Piala Presiden 2015. Tampil penuh selama 90 menit, Ferdinand Sinaga mencetak satu gol melalui titik penalti. Dia juga terlibat dalam proses dua gol lainnya saat PSM meraih kemenangan 3-0 atas Gresik United, Senin (31/8/2015). 

Gol pertama yang dicetak oleh Syamsul Chaeruddin melalui titik penalti bermula saat Ferdinan Sinaga dijatuhkan di kotak terlarang. Kemudian gol kedua yang dicetak oleh Aditya Putra Dewa bermula ketika Ferdinand dijatuhkan di dekat kotak penalti. Tendangan bebas Aditya Putra Dewa gagal diantisipasi oleh kiper Gresik United, M. Ridwan.
Statistik Ferdinand Sinaga
Tapi, peran Ferdinand tak sekadar pada tiga gol tersebut. Ditinjau dari statistik yang dihimpun Labbola, Ferdinand layak untuk disebut sebagai yang terbaik pada pertandingan melawan Gresik United.
Pemain yang mampu mengantarkan Persib juara ISL 2014 itu melepaskan empat tendangan. Dua di antaranya menemui sasaran dan dua lainnya diblok oleh pemain belakang Gresik United.
Ferdinand total melepaskan 18 umpan. 14-nya merupakan umpan sukses dan empat lainnya gagal. Pemain bernomor punggung 10 ini juga mencatatkan tiga kali dribel sukses dan satu lagi gagal.
Catatan lainnya dia dua kali memenangi duel udara dan dua kali kalah. Ferdinand juga aktif dalam bertahan jika sedang diserang dengan catatan sekali tekel sukses, satu kali memotong bola, serta sekali melakukan sapuan.
Sayangnya, Ferdinand juga tercatat sebagai pemain yang paling sering kehilangan bola, yaitu empat kali. Jumlah yang sama dengan Rasyik Bakri. Ferdinand juga jadi pemain paling banyak dilanggar oleh lawan, yakni sebanyak empat kali.
Pemain lima pulau
Selain dikenal sebagai penyerang tajam yang identik dengan kaki kidal dan kecepatan dribelnya, Ferdinand Sinaga merupakan pemain lima pulau. Dia dikenal sebagai pemain yang selalu berpindah setiap musimnya. Dari satu klub ke klub lainnya. Menjadi semakin menarik sejauh ini dia sudah membela klub dari lima pulau berbeda.
Setelah “lulus” dari Persib muda pada 2007, Ferdinand memulai petualangannya bersama Persiba Batang di Jawa Tengah. Dia kemudian hijrah ke Persikab Bandung lalu Pelita Jaya. Setelah membela PPSM Sakti Magelang pada 2009/2010, Ferdinand memulai perjalanan ke luar pulau ketika dia menerima pinangan Persiwa Wamena, Papua.
Setelah mencetak sepuluh gol untuk Persiwa, Ferdinand bergabung dengan Semen Padang yang lalu mampu menjuarai Indonesia Premier League (IPL) berkat sumbangan 16 golnya. Dari Sumatera Barat dia pindah ke Kalimantan Timur untuk membela Persisam Putra Samarinda.
Usai musim ISL 2012/2013, dia dipanggil pulang oleh Djajang Nurjaman. Bersama Maung Bandung –Persib Bandung—Ferdinand mampu menjadi juara ISL sekaligus meraih predikat sebagai pemain terbaik dengan catatan sebelas gol. Meski demikian dia tak memperpanjang kontraknya dan justru memilih pindah ke Sriwijaya FC untuk musim 2015. Sayangnya, ISL kemudian terhenti setelah PSSI dibekukan oleh Menpora.
Di Piala Presiden ini dia mulai membela PSM Makassar. Itu berarti dia telah berlaga untuk klub dari Jawa, Papua, Sumatera, Kalimantan, dan kali ini Sulawesi. Konsistensinya menjadi pemain yang bagus dan tajam akan diuji di Makassar, apakah dia tetap bisa jadi andalan bagi klub yang dibelanya. Ditengok dari laga pertama, tampaknya Ferdinand akan jadi pemain bintang di PSM Makassar.

Gol pertama yang dicetak oleh Syamsul Chaeruddin melalui titik penalti bermula saat Ferdinan Sinaga dijatuhkan di kotak terlarang. Kemudian gol kedua yang dicetak oleh Aditya Putra Dewa bermula ketika Ferdinand dijatuhkan di dekat kotak penalti. Tendangan bebas Aditya Putra Dewa gagal diantisipasi oleh kiper Gresik United, M. Ridwan.

Tapi, peran Ferdinand tak sekadar pada tiga gol tersebut. Ditinjau dari statistik yang dihimpun Labbola, Ferdinand layak untuk disebut sebagai yang terbaik pada pertandingan melawan Gresik United.

Pemain yang mampu mengantarkan Persib juara ISL 2014 itu melepaskan empat tendangan. Dua di antaranya menemui sasaran dan dua lainnya diblok oleh pemain belakang Gresik United.

Ferdinand total melepaskan 18 umpan. 14 di antaranya merupakan umpan sukses dan empat lainnya gagal. Pemain bernomor punggung 10 ini juga mencatatkan tiga kali dribel sukses dan satu lagi gagal.

Catatan lainnya dia dua kali memenangi duel udara dan dua kali kalah. Ferdinand juga aktif dalam bertahan jika sedang diserang dengan catatan sekali tekel sukses, satu kali memotong bola, serta sekali melakukan sapuan.

Sayangnya, Ferdinand juga tercatat sebagai pemain yang paling sering kehilangan bola, yaitu empat kali. Jumlah yang sama dengan Rasyik Bakri. Ferdinand juga jadi pemain paling banyak dilanggar oleh lawan, yakni sebanyak empat kali.