Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kandidat Juara La Liga 2015-16 Soal Stabilitas

By Jumat, 14 Agustus 2015 | 15:00 WIB
Cristiano Ronaldo (kiri) dan Lionel Messi, siapa yang paling stabil punya peluang lebih besar. (Getty Images)

Hanya tiga tim yang berhasil meraih titel La Liga dalam 11 tahun terakhir. Tak heran bila Barcelona, Real Madrid, dan Atletico Madrid kembali dijagokan untuk menjadi yang terbaik pada edisi 2015/16.

Sebagai juara bertahan, Barca jelas menjadi yang paling diunggulkan. Kebetulan, tim asuhan Luis Enrique dinilai punya segala syarat untuk meraih titel domestik ke-24 sepanjang sejarah klub.

Tim asuhan Luis Enrique setidaknya tak perlu repot-repot beradaptasi satu sama lain. Blaugrana hanya membeli Arda Turan dan Aleix Vidal di bursa transfer musim panas ini. Namun, mengingat Tim Catalan masih dalam periode larangan transfer hingga Januari tahun depan, Barca bakal memulai kompetisi dengan tim yang sama seperti musim lalu.

Komposisi minim perubahan itu bakal membantu Barca melewati beratnya laga pada awal kompetisi. Berdasarkan rilis jadwal La Liga 2015/16, Los Cules bertandang ke markas Bilbao pada pekan pertama dan menyambangi markas Atletico di partai keempat.

Di sisi lain, hal itu berarti bahwa calon-calon lawan harus bersiap menghadapi dua wajah Barca. Permainan Blaugrana dengan trio Ivan Rakitic-Sergio Busquets-Andres Iniesta di lini tengah tentu akan berbeda saat tenaga Turan sudah bisa dimanfaatkan di sektor tersebut.

Begitu juga dengan Vidal (25 tahun). Setidaknya, eks pemain Almeria dan Sevilla itu akan menghadirkan kesegaran yang lebih banyak dibanding si veteran Dani Alves (32 tahun) saat turun-naik di sisi kanan wilayah permainan Barca.

Gangguan

Perlawanan terkuat bagi misi juara Barcelona diyakini bakal datang dari tim rival abadi, Real Madrid, tak peduli betapa Si Putih hanya sekali menjadi juara pada tujuh musim pamungkas. Dalam hal komposisi skuat, Los Merengues juga tidak banyak berubah dibanding musim lalu.

Muka-muka anyar seperti Kiko Casilla, Casemiro, Lucas Vazquez, hingga Denis Cheryshev tak bakal bisa langsung menembus tim utama. Kemungkinan hanya Danilo yang bisa menghadirkan persaingan sengit merebut tempat utama di pos bek kanan dengan Dani Carvajal.

Bedanya dari Barca, persiapan Madrid menjelang musim baru relatif mengalami lebih banyak gangguan. Yang pertama tentu kehadiran Rafael Benitez di bangku pelatih.

Luka Modric cs. tentu butuh waktu untuk beradaptasi dengan strategi racikan eks komandan Liverpool tersebut. Beruntung bagi Madrid, Benitez tak terlalu banyak mengubah gaya bermain tim ibu kota Negeri Matador. Keyakinannya pada kecepatan Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale sebagai inisiator serangan balik tak menjadi masalah karena toh Madrid sudah pernah melakoni strategi serupa pada era Carlo Ancelotti.

Gangguan kedua hadir dari bursa transfer. Kepergian Iker Casillas ke Porto menyisakan keraguan karena Los Blancos belum memiliki sosok sebesar Santo Iker sebagai gantinya. Keylor Navas dan Casilla tidak jelek, tetapi sulit menyebut keduanya ada di level yang sama dengan Casillas. Hanya, akan lain ceritanya bila Madrid akhirnya bisa mewujudkan kehadiran David De Gea dari Manchester United.

Saga transfer Sergio Ramos juga sempat mengganggu fokus. Namun, sebagaimana diketahui, Ramos akhirnya memilih berdamai dengan Presiden Florentino Perez dan bertahan di Santiago Bernabeu.

Keberadaan bintang-bintang dengan kualitas yang tak perlu diragukan lagi membuat Barcelona dan Madrid selalu diunggulkan di jalur perebutan juara La Liga. Musim ini, stabilitas menjadi faktor tambahan yang membuat keduanya beberapa langkah lebih jauh dibandingkan kontestan lain.

Lihat Atletico. Kampiun musim 2013/14 tersebut setidaknya mendatangkan empat pemain yang punya prospek menempati posisi reguler di tim utama. Begitu pula dengan Valencia, yang kedatangan trio Benfica, atau Sevilla, yang kehilangan Vidal dan bomber Carlos Bacca.