Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Salah satu pemain klub juara NBA musim lalu, Golden State Warriors, yaitu Marreese Speights, datang ke Indonesia untuk memberikan pelatihan kepada anak-anak dalam program National Training Camp Jr NBA Indonesia 2015, yang diselenggarakan pada 28-30 Agustus di ACS Jakarta dan Atrium Pluit Village.
Juara.net mendapat kesempatan istimewa melakukan wawancara eksklusif dengan power forward berusia 28 tahun tersebut. Berikut ini wawancara Juara.net dengan Speights di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (27/8/2015):
Juara.net (J): Hai, Marreese. Bagaimana perjalanan Anda ke Indonesia?
Speights (S): Hai! Yah, perjalanan yang cukup melelahkan karena saya baru tiba.
J: Musim lalu, Anda bersama Golden State Warriors menjuarai NBA. Apa yang Anda rasakan?
S: Rasanya luar biasa. Itu merupakan salah satu momen terbaik dalam hidup saya, dan saya tidak akan pernah melupakannya.
J: Apakah ada strategi khusus sehingga Golden State Warriors bisa juara?
S: Ada ikatan yang menyatukan kami, dan rasa saling menghargai satu sama lain. Kami membangun fondasi karena kami sebelumnya pernah mengalami kegagalan.
J: Kendala apa saja yang Anda hadapi sepanjang kompetisi NBA musim lalu?
S: Sebenarnya tidak ada. Setiap seri atau pertandingan yang dijalani memiliki tantangan yang berbeda-beda, seperti layaknya sebuah tes. Pernah dalam kondisi tertinggal, tetapi pada akhirnya kami bisa menang. Itu semua adalah ujian. Kami tidak memiliki kendala yang berarti, karena kami adalah tim yang memiliki kepercayaan diri. Kami dilatih untuk percaya diri agar bisa bangkit dari situasi yang berbeda.
J: Apa target Anda selanjutnya?
S: Tentunya kami berharap bisa kembali meraih gelar juara lagi.
J: Selain Golden State Warriors, Anda juga pernah memperkuat Philadelphia 76ers, Memphis Grizzlies, dan Cleveland Cavaliers. Dari semua klub, manakah yang paling berkesan?
S: Tentu saja klub saya saat ini, bersama Golden State Warriors, karena kami baru saja memenangi gelar juara.
J: Anda mengawali karier di NBA dengan mengikuti NBA Draft 2008 terlebih dahulu. Kemudian Anda bergabung dengan Philadelphia 76ers. Bagaimana prosesnya?
S: Persaingan saat itu begitu ketat. Masa-masa di NBA Draft juga merupakan salah satu momen terbaik yang tidak akan pernah saya lupakan.
J: Dalam program Jr NBA Indonesia 2015, anak-anak Indonesia akan berpartisipasi. Apa yang akan Anda bagikan kepada mereka?
S: Saya akan menekankan kepada mereka untuk menjaga sportivitas, saling menghormati, selalu bersaing, dan berusaha untuk berkembang lebih baik.
J: Baiklah. Terima kasih, Speights!
S: Tak masalah, kawan. Terima kasih juga!