Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Setiap pesepak bola punya kisah sebelum menggapai status sebagai bintang. Tak terkecuali penyerang anyar Manchester United, Memphis Depay.
Bakat Depay mulai terlihat saat menimba ilmu di akademi sepak bola Sparta Rotterdam. Ketika itu usianya masih sembilan tahun. Sejak kecil, ia dikenal berkat kemampuannya dalam mencetak gol.
Namun, Depay juga dikenal sebagai bocah nakal dan sulit disiplin. Ia egois, enggan mengoper bola ke rekan setimnya.
Wouden, pelatih akademi Sparta Rotterdam, sampai dibuat pusing oleh tingkah Depay. Akan tetapi, ia punya cara sendiri untuk mengubah sikap si kecil bengal.
"Saya mencoba mendisiplinkan dia. Awalnya kami bertengkar. Dia ingin menunjukkan bahwa dirinya bisa bertindak seenaknya. Saya lantas mengatakan, 'kamu tidak bisa melakukan itu, kawan kecil'," kata Wouden seperti dikutip Daily Mail.
"Bila dia nakal, saya akan mengatakan, 'apa yang terjadi, Memphis?'. Dia mengatakan bahwa dirinya marah, lalu saya mengajaknya bicara," imbuh Wouden.
Didikan Wouden membuahkan hasil. Semakin dewasa, sikap Depay semakin membaik. Kemampuannya dalam mencetak gol pun kian meningkat.
Setelah menimba ilmu di Rotterdamber, Depay gabung dengan akademi PSV Eindhoven pada usia 12 tahun. Ia terus berkembang sampai akhirnya kini menjadi bintang lapangan hijau.