Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Demi melahirkan bibit pemain bulu tangkis andal dari berbagai pelosok Tanah Air, Bakti Olah Raga Djarum Foundation terus melakukan pembinaan. Tak hanya lewat audisi, mereka juga memperhatikan fasilitas pendukung.
Salah satunya dengan diresmikannya GOR PB Djarum di Jalan Beringin VI/78, kawasan Tidar, Magelang (Jateng), Jumat (21/8).
Arena ini adalah sarana olah raga pertama PB Djarum yang didirikan di luar sentra pembinaan selama ini di Kudus dan Jakarta.
Menurut Budi Darmawan, Manajer Program Bakti Olah Raga Djarum Foundation, hadirnya arena baru ini akan mendukung proses pembinaan pemain di Magelang dan sekitarnya.
"GOR ini semoga bisa menjadi saksi mata sejarah bulu tangkis Indonesia yang coba kita bangkitkan kembali dari Magelang," ujar Budi dalam acara temu media di Magelang, Jumat (21/8) sore.
Gedung olah raga ini merupakan bangunan seluas 2.210 meter persegi dan berdiri di atas lahan seluas 7.135 meter persegi. Pembangunan dimulai 22 April 2014.
Di arena itu terdapat fasilitas lima lapangan berkarpet dilengkapi ruang ganti, toilet, fasilitas difabel, dan tribun penonton. Sebagai pelengkap ditambah wall of fame, player lounge, dan kafetaria.
Yoppy Rosimin, Direktur Program Bakti Olah Raga Djarum Foundation, mengatakan bahwa GOR PB Djarum akan dipersembahkan sebagai ajang pembinaan dan pemassalan pemain usia dini. Diharapkan dari sini kelak muncul talentatalenta muda berbakat.
"Semoga dari Magelang ini bisa ditemukan generasi penerus mantan pemain ganda putri nasional Zelin Resiana asal Magelang yang dahulu terkenal dengan smes kerasnya," ujar Yoppy.
Sementara itu, menurut Christian Hadinata, legenda hidup PB Djarum, hadirnya GOR ini diharapkan bisa merangsang peningkatan pembinaan bulu tangkis di Magelang. Dari sini kelak bisa dicetak dan dimunculkan bibit pemain berbakat untuk disumbangkan ke pelatnas.
"Harapan saya, dengan pembinaan yang terarah dan terprogram, semoga dari Magelang ini bakal lahir Zelin Resiana dan Andre Kurniawan Tedjono baru yang kelak bisa disumbangkan untuk Pelatnas Cipayung," tutur Christian.
Zelin pun sangat berharap segera lahir generasi penerusnya. "Lama sekali tidak ada pemain bagus dari Magelang. Semoga saja dengan adanya GOR ini, banyak lahir bibit pemain hebat," tutur pahlawan Piala Uber Indonesia tahun 1994 dan 1996 ini.
Proses pembangunan GOR tersebut termasuk unik. Lewat tokoh budayawan lokal, dokter Oei Hong Djien, banyak masyarakat mengeluh makin minimnya fasilitas arena bulu tangkis. Dia pun kemudian meneruskan aspirasinya ini kepada klub Djarum.
"Apa pun untuk mempercantik Magelang, saya siap membantu. Ketika masyarakat mengeluh tidak memiliki fasilitas olah raga bulu tangkis, saya pun langsung meneruskan permintaan ini kepada Djarum. Syukurlah permintaan warga Magelang ini diluluskan," papar dokter Oei Hong Djien.
Penulis: Broto Happy Wondomisnowo/Gonang Susatyo