Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sepanjang bergulirnya Serie A sejak masih mengusung nama Prima Categoria pada musim 1897/98, hanya ada tiga klub yang berhasil menyabet titel juara dalam lima edisi beruntun. Ketiga klub itu adalah Torino, Internazionale Milan, dan Juventus.
Juventus meraihnya pertama kali pada 1930/31 hingga 1934/35, disusul Torino pada 1942/43 hingga 1948/49 (kompetisi 1943-1945 tak bergulir dikarenakan Perang Dunia II), dan ditutup Inter pada 2005/06 hingga 2009/10.
Setelah empat gelar dalam empat musim ke belakang, Juve mengincar quintrick keduanya di musim 2015/16. Meski AC Milan dan Inter telah melakoni akusisi personel guna memperkuat skuat, tapi La Vecchia Signora tetap diyakini bakal melaju ke tahta tertinggi Ranah Italia, tanpa sandungan berarti.
Memang, skuat besutan Massimiliano Allegri ini baru ditinggal tiga pilarnya: Andrea Pirlo, Arturo Vidal, dan Carlos Tevez. Kondisi yang jelas memaksa sang allenatore untuk melakukan perubahan besar menyoal pos-pos yang ditinggal Pirlo, Vidal, dan Tevez. Namun, Juve juga berlaku aktif di lantai bursa, dan pemain yang diboyong pun tak kalah mengilap.
Mauricio Isla dan Daniele Rugani dipanggil kembali dari masa pinjaman di Queens Park Rangers dan Empoli guna memperkuat lini belakang. Sami Khedira direkrut dari Real Madrid untuk menambah kesolidan lini tengan. Sementara itu, Paulo Dybala, Simone Zaza, dan Mario Mandzukic, digiring dari Palermo, Sassuolo, dan Atletico Madrid demi menajamkan lini depan.
Musim belum dimulai, tapi para penghuni anyar Juventus Stadium ini langsung mampu mempertontonkan aksi ciamik. Dybala dan Mandzukic sama-sama sukses masuk papan skor guna memenangkan Juve di ajang Supercoppa Andrea Agnelli Italia kontra Lazio. Bagi Mandzukic, itu gol keduanya setelah debut di ritiro alias pramusim melawan Lechia Gdansk.
Cedera Awal Musim
“Saya pikir Mandzukic termasuk salah satu pemain berkualitas baik. Jika tidak, tentu saya tak akan menyokong pembeliannya. Terlepas dari karakter uniknya, Mandzukic memiliki pergerakan prima saat tim menyerang. Wajar bila ia butuh pengenalan lebih jauh dengan rekan-rekannya. Tapi, dalam dua laga saja saya sudah bisa mengatakan puas,” lanjut Allegri.
Nyetelnya Dybala dan Mandzukic jelas penting bagi Juve. Selain karena Allegri sudah bisa mendapatkan pengganti setimpal bagi Tevez, juga menyambut awal musim yang terbilang berat. Maklum, Juve harus kehilangan jasa Alvaro Morata terakibat cedera. Sementara itu, di dua giornata pembuka, Udinese dan AS Roma menjadi lawan mereka.
Berkaca pada keberhasilan di Supercoppa, setidaknya Juventini bisa menghela nafas panjang menyoal kinerja skuat kesayangan mereka menatap perjalanan terjal di awal musim nanti.
Penulis: Sapto Haryo Rajasa