Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Keterangan eks pelatih Persipur Purwodadi pada Komdis PSSI soal pengaturan skor di Piala Kemerdekaan membuat Tim Transisi geram. Mereka menganggap temuan itu untuk mengganggu jalannya Piala Kemerdekaan.
Ketua Tim Transisi, Bibit Samad Rianto, memilih untuk mengabaikan temuan tersebut sebab Tim Transisi menilai PSSI tidak berhak ikut campur pada turnamen bentukan mereka.
"Kami enggak mengakui adanya PSSI. Lagi pula, Gunawan (eks pelatih Persipur) hanya berani berbicara kepada PSSI dan media massa," ujar Bibit saat ditemui di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (25/8).
Bibit mengimbau Gunawan segera melaporkan dugaan match fixing itu pada Tim Transisi.
"Terima kasih kalau ada yang memberi kami informasi, tapi jangan memfitnah seperti ini," tutur Bibit.
Senin (24/8) kemarin, Gunawan memberi keterangan pada Komisi Disiplin PSSI soal dugaan pengaturan skor pada Piala Kemerdekaan.
Bahkan, Gunawan menjelaskan para bandar judi sudah bermain di Grup A, C, dan D turnamen tersebut.
Namun, Bibit mengklaim Tim Transisi sudah berupaya mencegah adanya praktik pengaturan skor melalui perjanjian dengan klub peserta.
Sebelum menggelar turnamen ini, Bibit menyodorkan pakta integritas yang membahas mengenai pencegahan match fixing.
"Menurut pantauan kami, sejauh ini tidak terjadi hal-hal semacam itu. Piala Kemerdekaan berlangsung bersih, tanpa bisa dimasuki oleh bandar-bandar judi," tutur Bibit.