Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kidambi Srikanth, Arjuna Award, dan Olimpiade

By Pipit Puspita Rini - Rabu, 26 Agustus 2015 | 16:15 WIB
Kidambi Srikanth, fokus berburu gelar menuju Olimpiade Rio 2016. (Christopher Lee/Getty Images)

Bagi sebagian besar atlet India, Arjuna Award menjadi ajang bergengsi penuh kebanggaan. Mereka ingin menang dan tercatat dalam sejarah panjang dunia olahraga di India lewat penghargaan ini.

Seperti atlet-atlet lainnya, pebulu tangkis muda Kidambi Srikanth juga mengincar satu gelar pada Arjuna Award tahun ini. Pemain berusia 22 tahun itu masuk dalam nominasi bersama sejumlah atlet top India lainnya.

"Saya sudah menampilkan performa bagus tahun ini, jadi tentu saja saya punya peluang untuk memenangi penghargaan itu. Saya sangat berharap. Ini akan menjadi penghargaan besar buat saya," tutur Srikanth di situs NDTV.

Arjuna Award merupakan penghargaan tahunan yang diberikan Kementerian Pemuda dan Olahraga India kepada atlet-atlet berprestasi dari beberapa cabang olahraga terkemuka di India. Penghargaan ini mulai diberikan pada 1961.

Andai bisa menjadi pemenang tahun ini, Srikanth akan sangat senang dan semakin termotivasi untuk tampil lebih baik. Terlebih, Srikanth sedang berjuang keras membuka jalan menuju Olimpiade Rio 2016.

"Saya tidak pernah memikirkan Arjuna Award sebelum menjadi pemain bulu tangkis. Setelah saya menjadi pemain, saya lihat (Parupalli) Kashyap, Ashwini (Ponnappa), dan (PV) Sindhu juga meraihnya. Kalau saya terus tampil bagus, saya yakin bisa meraihnya," ujar Srikanth.

"Penghargaan ini akan semakin memotivasi saya. Apalagi ini adalah tahun penting menuju Olimpiade. Penghargaan ini bisa menjadi suntikan motivasi tambahan agar saya bisa bekerja lebih keras dan membuktikan kualitas saya dengan meraih medali di setiap turnamen," katanya.

Hingga pekan terakhir Agustus 2015, Srikanth menempati posisi keempat pada ranking tunggal putra Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Juara India Terbuka 2015 itu berada di posisi lima besar bersama Chen Long (Tiongkok), Jan O Jorgensen (Denmark), Kento Momota (Jepang), dan Lin Dan (Tiongkok).