Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Jawa Barat dari dulu hingga kini mampu mempertahankan tradisi prestasi bulu tangkis. Daerah ini pun mampu melahirkan pebulu tangkis dengan prestasi hebat di Olimpiade.
Susy Susanti mengawali sukses dengan memetik emas Olimpiade Barcelona 1992. Berikutnya Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky mengulanginya lagi di Olimpiade Atlanta 1996. Terakhir, Taufik Hidayat di Olimpiade Athena 2004.
Jauh sebelumnya, Jabar telah memiliki jagoan hebat di lapangan bulu tangkis. Bisa disebut seperti Tan Joe Hok, Iie Sumirat, Nara Sujana, Christian Hadinata, Atik Jauhari, Imelda Wiguna, Heryanto Saputra, hingga Ivana Lie.
Semangat kejayaan prestasi bulu tangkis Jabar masa lalu itulah yang kini dicoba dibangkitkan kembali Agum Gumelar. Sebagai orang Sunda, bekas Ketua Umum KONI Pusat ini sangat berharap Jabar bisa kembali mencetak juara Olimpiade.
“Sebagai orang Jabar, menilik prestasi selama ini, rasanya tak ada alasan daerah ini tidak mampu melahirkan pemain hebat yang bisa menorehkan emas pada Olimpiade mendatang,” tutur Agum.
Patung Bulu Tangkis
Pesan Agum tersebut disampaikan kepada jajaran Pengprov PBSI Jabar di bawah nakhoda Lutfi Hamid ketika meresmikan patung bulu tangkis di Wisma PBSI, Sofi a Hotel, kawasan Dago, Bandung, Selasa, 4 Agustus.
Patung dari bahan cor perunggu itu dirancang dan dikerjakan selama dua bulan oleh Amrizal Salayang dari ITB.
Dalam peresmian itu, Agum didampingi istri, Linda Agum Gumelar, Lutfi , dan sang menantu, Taufi k Hidayat yang juga sebagai Waketum Pengprov PBSI Jabar.
“Semoga melalui peresmian Wisma PBSI ini akan memberi tambahan spirit kepada atlet Jabar untuk meningkatkan prestasi di bulu tangkis,” tutur Agum.
Sementara itu menurut Lutfi , dengan dana yang terbatas, Pengprov PBSI Jabar harus kreatif mencari dana pembinaan. Hadirnya Wisma PBSI ini diharapkan bisa ikut menopang pembinaan.