Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bultang Jabar - Obsesi Cetak Peraih Emas Olimpiade

By Firzie A. Idris - Kamis, 6 Agustus 2015 | 15:51 WIB
Taufik Hidayat, Linda Gumelar, Agum Gumelar, Lutfi Hamid, membangun bulu tangkis Jabar. (SGS PLN Bandung)

Jawa Barat dari dulu hingga kini mampu mempertahankan tradisi prestasi bulu tangkis. Daerah ini pun mampu melahirkan pebulu tangkis dengan prestasi hebat di Olimpiade.

Susy Susanti mengawali sukses dengan memetik emas Olimpiade Barcelona 1992. Berikutnya Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky mengulanginya lagi di Olimpiade Atlanta 1996. Terakhir, Taufik Hidayat di Olimpiade Athena 2004.

Jauh sebelumnya, Jabar telah memiliki jagoan hebat di lapangan bulu tangkis. Bisa disebut seperti Tan Joe Hok, Iie Sumirat, Nara Sujana, Christian Hadinata, Atik Jauhari, Imelda Wiguna, Heryanto Saputra, hingga Ivana Lie.

Semangat kejayaan prestasi bulu tangkis Jabar masa lalu itulah yang kini dicoba dibangkitkan kembali Agum Gumelar. Sebagai orang Sunda, bekas Ketua Umum KONI Pusat ini sangat berharap Jabar bisa kembali mencetak juara Olimpiade.

“Sebagai orang Jabar, menilik prestasi selama ini, rasanya tak ada alasan daerah ini tidak mampu melahirkan pemain hebat yang bisa menorehkan emas pada Olimpiade mendatang,” tutur Agum.

Patung Bulu Tangkis

Pesan Agum tersebut disampaikan kepada jajaran Pengprov PBSI Jabar di bawah nakhoda Lutfi Hamid ketika meresmikan patung bulu tangkis di Wisma PBSI, Sofi a Hotel, kawasan Dago, Bandung, Selasa, 4 Agustus.

Patung dari bahan cor perunggu itu dirancang dan dikerjakan selama dua bulan oleh Amrizal Salayang dari ITB.
Dalam peresmian itu, Agum didampingi istri, Linda Agum Gumelar, Lutfi , dan sang menantu, Taufi k Hidayat yang juga sebagai Waketum Pengprov PBSI Jabar.

“Semoga melalui peresmian Wisma PBSI ini akan memberi tambahan spirit kepada atlet Jabar untuk meningkatkan prestasi di bulu tangkis,” tutur Agum.

Sementara itu menurut Lutfi , dengan dana yang terbatas, Pengprov PBSI Jabar harus kreatif mencari dana pembinaan. Hadirnya Wisma PBSI ini diharapkan bisa ikut menopang pembinaan.

“Mencari dana pembinaan itu tak gampang. Selama ini harus dari kantong sendiri. Syukurlah, Telkom, PLN, pemda, dan sponsor lain begitu peduli bersama untuk memajukan bulu tangkis Jabar tanpa pamrih,” ujar manajer tim yang mengawinkan Piala Thomas-Uber tahun 1994 dan 1996 ini.

Penulis: Broto Happy W.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P