Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Saat meninggalkan bangku kuliah untuk bergabung dengan Gresik United pada Januari 2015, Riko Simanjuntak baru saja melakukan registrasi ulang untuk semester enam di Universitas Negeri Medan. Namun, pemain yang mengambil Jurusan Kepelatihan tersebut terpaksa meninggalkan kampusnya demi karier sepak bola yang ditekuninya.
Harapan terkadang tak sesuai dengan kenyataan. Setelah berjalan hampir empat bulan, kompetisi dibubarkan karena konflik yang melanda PSSI dan Menpora. Riko pun menjadi salah satu korban konflik ini.
Awalnya Riko tak menduga jika nasibnya sebagai pesepak bola mengambang seperti sekarang. Padahal Riko telah mengorbankan kuliahnya di semester enam demi mimpi indah sebagai pesepak bola profesional.
“Semester enam ini nilai saya nol sebab tidak pernah masuk kuliah sama sekali,” ujar pemain bernomor punggung 10 ini.
Memasuki tahun ajaran baru, Riko dibenturkan oleh dua pilihan antara mengurus registrasi ulang sebagai mahasiswa aktif atau mengurus surat cuti kuliah.
Pemain kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara, itu khawatir jangan-jangan setelah mengurus surat cuti kuliah ternyata kompetisi tetap vakum hingga semester depan.
“Begitupun sebaliknya, giliran sudah mengisi KRS ternyata dipanggil klub karena kompetisi regular kembali digelar. Jadi bingung,” keluh pemain yang kini menjadi idola Ultras Gresik itu.