Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ahmad Bustomi, Menikmati Puasa dan Main Layangan

By Firzie A. Idris - Rabu, 8 Juli 2015 | 15:21 WIB
Ahmad Bustomi saat menghadiri tablig akbar di Masjid Sabilillah, Kota Malang, Sabtu (4/7). (Suci Rahayu/BOLA)

Kalau ada kompetisi, biasanya waktu dekat dengan keluarga itu baru menjelang Lebaran. Liburan juga tidak bisa dinikmati lama karena biasanya kompetisi jalan lagi setelah Lebaran.

Apa menu favorit saat berbuka puasa?

Kalau berbuka tidak ada menu khusus, tapi kalau makanan favorit saya sate, bisa habis banyak kalau makan sate. Di bulan puasa, saya lebih banyak mengonsumsi sayur dan buah, lalu minum air putih yang banyak. Apalagi cuaca sedang panas.

Apa makna Ramadan bagi Anda?

Saya sebagai umat Islam menjalankan kewajiban. Selain itu, menurut Islam bulan Ramadan adalah bulan baik daripada bulan-bulan lainnya, maka menurut saya di bulan ini adalah momen untuk melipatgandakan kebaikan. Ada banyak pelajaran hidup yang bisa dipetik di bulan suci ini.

Meski mendapat hikmah dari mandeknya kompetisi, Anda tentu punya harapan untuk sepak bola Indonesia?

Menurut saya, selalu ada hikmah di balik ‘bencana’, tapi saya berharap agar situasi sepak bola Indonesia bisa kembali normal.

Anda menolak bermain tarkam. Mengapa?

Benar, kalau ikut tarkam pemasukan tidak sebanding dengan risikonya. Selain itu, saya sudah berkomitmen kepada istri. Istri mengatakan, kalau saya ikut tarkam dia akan bekerja kembali. Ya, semua pilihan tentu ada risiko baik plus maupun minus. Soal pilihan, saya tidak mau memaksakan dan saya percaya Allah tetap memberikan rezeki.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P