Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kehadiran Carolina Marin di Kejuaraan Dunia 2015 menjadi salah satu magnet penarik perhatian fans dan media massa yang memadati Istora Gelora Bung Karno, Senayan. Salah satunya karena tunggal putri asal Spanyol itu datang dengan status sebagai juara bertahan.
Marin sadar betul kehadirannya di Jakarta sangat dinantikan banyak orang. Pemain kelahiran Huelva itu juga menyadari bahwa ia kini punya banyak penggemar asal Indonesia.
"Saya senang dengan dukungan yang diberikan para fans di sini. Dukungan mereka membuat saya selalu semangat dalam pertandingan," ujar Marin beberapa waktu lalu.
Dalam sesi wawancara seusai mengalahkan Wang Shixian, Jumat (14/8/2015), Marin kembali mengungkap kegembiraannya bisa bermain di Jakarta. Ia mengaku merasa bermain di rumah sendiri.
"Saya harus mengucapkan terima kasih atas dukungan yang luar biasa. Jika kamu berada di lapangan dalam kondisi kelelahan dan lawan memimpin, dukungan fans akan membuat kamu semangat lagi," ungkap Marin.
Mengenai lawan selanjutnya, Marin mengaku siap tempur. Ia tak memedulikan siapa pun lawannya. Yang pasti, pemain berusia 22 tahun itu ingin menunjukkan performa terbaik.
"Saya bilang ke diri saya, 'jika saya bisa menikmati pertandingan, saya yakin akan bisa mengontrol pertandingan'. Saya sangat senang bisa menang hari ini," tutur Marin.
"Saya tidak peduli siapa lawan selanjutnya mungkin Sung Ji-hyun (Korea) atau Sindhu (India). Yang jelas, mereka berdua sama-sama hebat. Mari kita tunggu," ujar Marin.
Pada laga perempat final ini, Marin menundukkan Wang Shixian dengan 21-17, 21-19.
Ikuti perkembangan berita ini dalam liputan khusus: